BERITA TREND MASA KINI – Dalam Terapi Perilaku Kognitif (Cognitive- Behavioral Therapy), kritik batin atau inner critic juga disebut sebagai pikiran negatif otomatis. Yang merupakan ekspresi situasional dari asumsi atau keyakinan negatif tentang diri sendiri.
Kita semua tahu suara di kepala kita yang terus-menerus mengkritik, meremehkan, dan menghakimi diri kita sendiri. Suara-suara ini memiliki banyak sekali julukan: kritikus batin, sang hakim, penyabotase, superego.
Kritikus batin bisa menjadi kekuatan yang kejam dan sangat merusak yang dampaknya menentukan kesehatan mental seseorang secara keseluruhan. Kritikus batin tidak pernah terpuaskan dan mereka memperbesar hal negatif dalam diri kita. Begitu kita mulai memperhatikan kritikus batin, kita mungkin akan terkejut dengan sikap negatif dan bahkan kekejaman mereka.
Misalnya, kita mungkin pernah berpikir bahwa kita jelek, bodoh, jahat, tidak cukup baik, tidak kompeten, atau kelemahan lainnya. Kritikus batin kemudian akan terus-menerus menyiarkan pesan-pesan seperti, “Kamu pecundang besar, kamu tidak akan pernah mencapai apa pun dalam hidupmu…” atau “Tidak ada seorang pun yang menyukaimu, kamu tidak pantas dicintai…” ke dalam keyakinan inti. Keyakinan inti adalah yang bertugas untuk menentukan aturan hidup yang kita jalani dan paling penting, menentukan cara kita berbicara pada diri sendiri.
Kritikus batin juga akan meremehkan pencapaian kita, menganggapnya hanya sebagai keberuntungan, kesalahan, atau kecelakaan. Meninggalkan kita dengan perasaan menyesal, marah, cemas, bersalah dan malu. Kritikus batin jelas adalah biang keladi yang menyebabkan kita susah berkembang dan menghambat kesuksesan.
Ingin membungkam kritik batin? Kemudian cobalah pendekatan ini.
- Emosi negatif dapat dihindari dengan menerima kritik dari dalam diri
- Mendengarkan kritik batin daripada melawannya
- Dengan menyadari bahwa kritikus batin menginginkan yang terbaik untuk diri sendiri dan untuk melindungi diri, Anda dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih kolaboratif daripada konflik internal
- Terakhir, mengganti kritik batin dengan suara yang lebih ramah dapat membantu memotivasi diri secara lebih konstruktif.
Cara hebat lainnya untuk menghadapi kritikus batin adalah dengan melatih rasa kasih sayang/self-compassion pada diri sendiri. Pendekatan “Bagaimana Anda menenangkan seorang teman” sangat efektif untuk menghadapi kritikus batin. Caranya adalah dengan membayangkan bagaimana kita berinteraksi dengan teman yang sedang kesusahan. Apa yang akan kita katakan kepada mereka? Nada suara apa yang akan kita gunakan? Selanjutnya, kita diajak untuk memikirkan bagaimana kita cenderung berbicara kepada diri sendiri, terutama ketika kita sedang bergumul. Tujuannya adalah untuk berbicara kepada diri kita sendiri dengan penuh perhatian dan ramah seperti kita berbicara kepada teman kita yang sedang bergumul.
Yang terakhir, kita juga bisa menggunakan teknik meditasi untuk melemahkan kritikus batin kita. Latihan ini melibatkan pemusatan selama satu atau dua menit pada napas kita, pada suara dekat dan jauh, atau pada indra peraba, idealnya dilakukan secara rutin. Latihan ini dianggap ampuh karena membuat kita keluar dari pikiran kita, menambatkan kita pada tubuh kita dan momen saat ini, memungkinkan kita berempati dengan diri kita sendiri, dan menghubungkan kembali kita dengan emosi kita.