Beritatrendmasakini.com – Siapa yang tidak kenal dengan Candi Singasari? Sangat terkenal, Candi Singosari di kenal sebagai Candi yang tertinggi pada masanya. Candi Singasari ini terletak di perdesaan Candi Renggo, Kabupaten Singosari, Jawa Timur. Kurang lebih jarak dari Candi Singosari ini ke malang 9KM. Namun di Kawasan hanya sisa satu Candi yang belum hilang dari permukaan bumi yaitu Candi Singasari.
Candi Singasari masih belum diketahui kapan didirikan, namun para peneliti mengungkapkan perkiraan di buat nya Candi Singosari sekitar kurang lebih tahun 1300 Masehi. Candi ini di dirikan untuk mengenang atau menghormati Raja Kertanegara. Namun ada Candi yang sengaja di bangun oleh Raja Kartanegara yang berlokasi jauh dari pusat kerajaan yaitu Candi Jawi.
Candi Jawi sengaja di buat oleh Raja Kartanegara sebagai tempat beribadah bagi umat beragama Buddha. Raja Kartanegara adalah seorang penganut ajaran sinkretisme Siwa-Buddha. Alasan Kertanegara membangun candi Jawi jauh dari pusat kerajaan diduga karena di kawasan ini pengikut ajaran Siwa-Buddha sangat kuat.
Namun pada tahun 1930an Candi Singasari di rombak oleh Belanda. Ini dapat terlihat dari tulisan catatan di kaki Candi tumpahan batu tersebut. Namun tampaknya tulisan tersebut belum selesai di kerjakan sehingga masih terletak sejajar di halaman Candi Singasari.
Di halaman Candi Singasari juga terdapat Arca besar yang juga terlihat tidak diselesaikan oleh Belanda. Arca tersebut mengambarkan lukisan Dewa Siwa, Dewa Durga, dan ada juga lukisan Lembu Nandini. Jika di lihat dari arah barat, ada 2 Arca Dwarapala yang memiliki ukuran yang sangat besar. Konon Arca tersebut memliki masing masing berat sekitar kurang lebih 40 ton dan tinggi bisa mencapai 3,7 meter, sedangkan lingkar pada tubuhnya bisa sampai 3,8 meter. Kedua patung tersebut tidak berdiri bersampingan, tetapi di beri jarak sekitar 20 meter.
Namun menurut Dwi Cahyono, arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UNM), ada reruntuhan bangunan batu yang nampaknya seperti tembok. Di duga Arca Dwarapala merupakan penjaga pintu gerbang masuk ke istana Raja Kartanegara pada tahun (1268-1292) yang terletak di sebelah barat.
