BERITA TREND MASA KINI – Burnout adalah sebuah kondisi kelelahan fisik atau emosi yang menimbulkan rasa berkurangnya pencapaian dan hilangnya identitas diri. Kelelahan berkepanjangan, serta kehidupan kerja dan pribadi yang tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi ini. Mengutip Aafp, Burnout dapat dianalogikan seperti baterai. Seseorang yang mengalami burnout layaknya kehabisan baterai. Burnout membuat seseorang tak bersemangat dan lelah berkepanjangan.

Burnout sering terjadi ketika imbalan yang kita peroleh tidak cukup atau sebanding dengan usaha yang kita lakukan dalam bekerja. Definisi ‘reward’ atau imbalan mungkin berbeda untuk setiap orang, mungkin gaji yang lebih tinggi, keuntungan perusahaan yang lebih baik, atau mungkin memiliki cukup tidur atau cukup waktu untuk menikmati hobi Anda.

Rasa malas yang berkepanjangan, mulai kehilangan rasa profesionalitas, dan ketidakmampuan untuk menggunakan otak dengan benar, merupakan beberapa contoh dari banyak akibat yang disebabkan oleh Burnout. Jika anda mengalami tanda-tanda yang disebutkan tadi, Itu adalah semacam panggilan bagi anda bahwa anda benar-benar perlu istirahat dan mulai mengambil waktu untuk memanjakan diri dengan hal-hal yang anda sukai. Tidur, membaca buku, mendengarkan musik, atau hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa.

Burnout juga sering dikaitkan dengan perasaan kurang puas atau tidak cukup yang sering terjadi pada setiap orang, terutama seseorang yang memiliki posisi atau jabatan penting dengan banyak tanggung jawab. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita sering merasakan rasa kurang cukup atau puas.

  1. Lupa atau tidak mengakui dan mensyukuri semua yang telah berhasil kita capai

Kita selalu begitu fokus pada apa yang perlu kita selesaikan besok sehingga kita lupa atau tidak pernah berhenti untuk melihat semua yang telah kita capai hari ini. Ketika kita telah mencapai sesuatu dari hal yang hebat sampai yang sekecil apapun, luangkan waktu sejenak untuk berhenti dan merayakannya alih-alih tergesa-gesa beralih ke hal berikutnya.

  1. Terlalu memaksakan diri untuk berhasil.

Setiap orang memiliki definisi sukses yang spesifik masing-masing dan tidak seorangpun yang menginginkan apapun yang dapat memperlambat kita dalam  mencapainya. Terlalu memaksakan diri dapat menuntun kita ke burnout. Ada kalanya kita butuh santai sejenak. Meskipun kita mungkin belum mencapai tujuan akhir, tapi disisi lain kita juga telah mencapai banyak tujuan kecil di sepanjang jalannya.  Disadari atau tidak, kita sudah sukses.

  1. Membandingkan diri dengan orang-orang di sekitar kita

Perlu dipahami dan sadari bahwa setiap orang bergerak dengan kecepatan masing-masing dalam hal hubungan dan karier mereka. Teman-teman kita mungkin telah mencapai impian mereka di usia yang lebih muda, tetapi itu tidak berarti kita gagal atau tertinggal di belakang mereka. Tidak ada yang salah dengan perjalanan kita yang berlangsung bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun. Yang penting adalah kita tidak pernah menyerah pada diri sendiri.

  1. Merasa bersalah dan tidak pantas untuk istirahat sejenak.

Seharusnya kita tidak boleh membenci diri sendiri setiap kali kita duduk untuk menonton televisi atau tidur satu jam ekstra. Kita diperbolehkan untuk beristirahat loh! kita tidak seharusnya memaksakan diri terlalu keras. Selain itu, tidaklah sehat untuk terus berjalan dan bekerja tanpa titik akhir yang terlihat. Kita perlu memberi diri istirahat. Ini tidak malas. Ini adalah cara untuk mengisi bahan bakar diri sendiri.

  1. Tidak pernah merasa puas

Tidak perduli apakah kita bekerja delapan jam sehari atau dua belas jam sehari. Apa pun yang terjadi, kita akan selalu berharap bisa mengerjakan dan mencapai lebih banyak. Kita akan selalu merasa bahwa kita bisa lebih produktif. Tapi pemikiran seperti itu adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik bagi tubuh dan emosi kita. Bijak dan cintailah diri anda sendiri dan sadari bahwa kita telah melalui dan mencapai banyak hal yang terkadang lupa kita hargai.

By admin

RSS
Follow by Email