BERITA TREND MASA KINI – Dari teman sejati kita dapat menemukan dukungan emosional yang biasanya dibutuhkan di saat kita membutuhkannya. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa memiliki teman baik membuat kesehatan mental dan fisik lebih baik dan menurunkan kadar stress.

Sebaliknya, sulit untuk mendapatkan kesetiaan, dukungan, empati di dalam fake friendship. Teman “palsu” adalah seseorang yang tidak memikirkan kepentingan terbaik Anda. Mereka tidak mau berkompromi dalam hal-hal penting, tidak terlalu memperhatikan kebutuhan Anda, dan tidak berusaha mempertahankan ikatan pertemanan.

Teman palsu sering kali mengambil lebih dari yang mereka bersedia berikan, namun bersumpah bahwa mereka adalah teman sejati. Mereka mungkin memberi tahu Anda betapa mereka peduli, tetapi mereka hanya ‘ada’ di kala senang dan dengan cepat menghilang ketika Anda tengah terpuruk.

Berikut adalah beberapa tipe teman ‘palsu’ yang dapat membantu Anda untuk lebih mudah mengidentifikasi mana teman sejati dan teman ‘palsu’.

  • Teman di cuaca cerah: Teman di cuaca cerah ada di sana ketika keadaan sedang baik, namun tidak dapat ditemukan di mana pun ketika keadaan sulit.
  • Sang oportunis: Para oportunis selalu mencari apa yang bisa mereka dapatkan dari suatu hubungan. Mereka akan ada saat mereka membutuhkan sesuatu dari Anda, namun mereka akan menghilang saat Anda membutuhkan bantuan atau dukungan.
  • Si penyanjung: Orang yang menyanjung menghujani Anda dengan pujian dan pujian, namun niatnya tidak tulus. Mereka menggunakan sanjungan untuk memanipulasi Anda agar melakukan sesuatu untuk mereka.
  • Pesaing: Pesaing memandang pencapaian Anda sebagai ancaman bagi diri mereka sendiri. Mereka meremehkan pencapaian Anda, meremehkan upaya Anda untuk mempertahankan rasa superioritas.
  • Si Pengosip: Penggosip adalah orang-orang yang menyukai drama dan rumor. Mereka mungkin menyebarkan kebohongan atau urusan pribadi tentang Anda, yang dapat merusak reputasi dan hubungan Anda dengan orang lain.
  • Pengguna: Pengguna mengeksploitasi kebaikan dan kemurahan hati Anda. Mereka mengambil keuntungan dari sumber daya Anda, apakah itu uang, harta benda, atau bantuan, tanpa rasa terima kasih atau timbal balik yang tulus.
  • Pencari validasi: Pencari validasi membutuhkan perhatian, validasi, dan pujian Anda untuk meningkatkan harga diri mereka. Mereka tidak peduli dengan kesejahteraan Anda.
  • Penghisap energi: Vampir energi memangsa energi Anda, membuat Anda terkuras secara fisik dan emosional.
  • Magnet drama: Magnet drama tumbuh subur di tengah kekacauan dan konflik. Mereka menciptakan drama yang tidak perlu dalam hidup Anda atau melibatkan Anda dalam masalah mereka demi hiburan mereka sendiri.
  • Sang manipulator: Manipulator menggunakan rasa bersalah dan manipulasi untuk mengendalikan Anda dan mendapatkan apa yang mereka inginkan.
  • Gaslighter: Gaslighter berbohong, menyangkal sesuatu, dan membingungkan Anda.

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan seseorang menjadi teman ‘palsu’. Berikut beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya menurut para ahli.

  • Egois: Orang yang egois dan hanya berfokus pada kebutuhan dan keinginannya sendiri mungkin memanfaatkan seseorang untuk mencapai tujuannya tanpa memikirkan kesejahteraan orang lain. Beberapa orang memiliki kencenderungan hanya memikirkan diri mereka sendiri.
  • Insecure: Orang yang dengan harga diri atau kepercayaan diri rendah mungkin menggunakan persahabatan palsu sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka. Mereka mungkin mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain agar merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
  • Narsisme: Seseorang dengan kecenderungan narsis mungkin adalah teman palsu. Orang narsisis cenderung memiliki harga diri atau percaya diri yang berlebihan, kurangnya empati terhadap orang lain, dan biasa memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka.
  • Psikopat: Orang dengan kecenderungan psikopat mungkin juga merupakan teman palsu. Psikopati ditandai dengan kurangnya empati, perilaku manipulatif, dan pengabaian terhadap hak dan perasaan orang lain.
  • Trauma masa kecil: Pengalaman buruk di masa kanak-kanak juga bisa berperan. Orang tersebut bisa saja mengalami masa-masa sulit semasa kanak-kanak dan selalu memiliki pola pikir untuk bertahan hidup.

Untuk bisa mengidentifikasi teman ‘palsu’ ini ada baiknya kita mengetahui beberapa pertanda atau ciri-ciri perilaku yang dimiliki oleh teman ‘palsu’.

  1. Mengabaikan perasaan Anda.
  2. Mereka sering menunjukkan tanda-tanda cemburu.
  3. Lebih suka dan lebih banyak menerima daripada memberi.
  4. Mereka kesal saat Anda mengatakan “tidak”.
  5. Mereka hanya menghubungi ketika mereka membutuhkan sesuatu.
  6. Mereka pergi saat Anda sedang berjuang.
  7. Mereka sangat kritis terhadap Anda.
  8. Mereka bersaing dengan Anda.
  9. Mereka mengejek Anda ditengah orang banyak.
  10. Mereka membicarakan Anda di belakang Anda.
  11. Mereka menggunakan rahasia Anda untuk melawan/mengancam Anda.
  12. Mereka hanya ingin membicarakan diri mereka sendiri.
  13. Saat berargumen, sangat mudah bagi mereka untuk pergi.
  14. Mengabaikan batasan-batasan yang Anda miliki

Persahabatan palsu menimbulkan sakit hati, rasa kecewa dan bingung. Tapi percayalah Anda tidak sendirian. Banyak orang lain di luar sana yang mengalami situasi yang sama, setidaknya sekali atau dua kali atau bahkan beberapa kali dalam hidup mereka.

Komunikasi yang baik adalah kunci dalam mengatasi situasi pertemanan palsu seperti ini. Apabila Anda tidak menyampaikan perasaan atau kekhawatiran Anda tentang persahabatan tersebut, mereka akan percaya bahwa semuanya bqik-baik saja. Namun sebelumnya, amat disarankan untuk memutuskan terlebih dahulu apakah menurut Anda persahabatan itu layak dipertahankan atau tidak dan merupakan sesuatu yang dapat diselamatkan.

Hal lain yang perlu Anda lakukan adalah menetapkan batasan dengan mereka. Misalnya, jika teman ini tidak pandai menyimpan rahasia, mungkin tetapkan batasan dengan tidak berbagi apa pun yang tidak ingin Anda ungkapkan kepada orang lain. Atau, jika Anda merasa tidak nyaman menghabiskan waktu berduaan dengan orang ini, pertimbangkan untuk membatasi hangout  dengannya hanya pada acara grup yang lebih besar.

Pada akhirnya yang Anda perlukan adalah dikelilingi oleh orang-orang yang membangun Anda dan membantu Anda menjadi versi terbaik dari diri Anda. Orang-orang yang sungguh perduli, tulus dan dapat Anda percaya.  Tidak ada manfaatnya bagi Anda menyimpannya teman ‘palsu’ hanya karena nyaman, menyenangkan, dan familier, itu biasanya bukan alasan terbaik untuk mempertahankan hubungan apa pun, apalagi persahabatan.

By admin

RSS
Follow by Email