Berita Trend Masa Kini – Kasus Ikuo Sato memang sulit dilupakan. Dimana ia berdiri di depan pengadilan Tokyo pada bulan April lalu dan memberitahu dunia bahwa ia LGBT.

Di dalam ruangan yang penuh dengan masyarakat, ia menceritakan bagaimana ia memiliki kecemasan tersendiri. Ia pun mengungkapkan bahwa ia susah untuk mengekspresikan diri sendiri karena ia gay.

Ia berkata, bila hukum Jepang memperbolehkan orang-orang LGBT untuk menikah dengan pasangannya, “kita akan bisa mengubah generasi selanjutnya untuk tidak merasakan apa yang saya rasakan sekarang.”

Pacar Sato menghadiri pengadilan tersebut. Namun, ia tidak menunjukkan dirinya.

Keluarga dan teman-teman di kantornya tidak mengetahui tentang hal ini. Mereka tidak tahu Ikuo Sato menyukai sesama jenis. Ia takut akan diskriminasi yang akan ia hadapi entah di rumah atau pun di kantornya.

Kisah Sato dan pacarnya menggambarkan kontradiksi yang membentuk kehidupan masyarakat LGBT di Jepang.

Dalam beberapa perspektif, memang banyak hal telah berubah.

Tahun ini, Sato mengajukan gugatan. Sato dan kekasihnya, juga 5 pasangan lainnya meminta pengadilan Jepang untuk melegalkan pernikahan sesama jenis.

Dukungan untuk melegalkan pernikahan sesama jenis di Jepang sudah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah daerah pun sudah banyak yang mengakui pasangan LGBT, beberapa perusahaan besar Jepang juga sudah mulai mendukung LGBT.

Namun, para LGBT ini juga masih menghadapi tekanan yang luar biasa untuk menyesuaikan diri. Tak bisa dielakkan bahwa norma-norma di Jepang masih “menyesakkan” mereka. Terutama, para politikus yang masih konservatif pun menolak untuk menghadapi masalah ini.

Baca Juga: Seorang Guru Wikwik Dengan Murid Di Kelas

Dalam level nasional, Partai Demokrat Liberal menolak untuk membahas RUU yang diajukan oleh partai-partai oposisi. Dimana RUU yang diajukan ini akan mengubah kode sipil Jepang untuk mengakui pernikahan sesama jenis.

By admin

RSS
Follow by Email