beritatrendmasakini.com — Virus Corona yang dipercaya sudah melanda di Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat. Bagaimana cara mencegahnya? Katanya sih, jahe merah dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Apa iya?
Harga rempah-rempah yang mulai melonjak naik melebihi harga jual ayam potong per kilogram di pasar tradisional Kota Cimahi. Peminat rempah itu juga yang makin meningkat, sejumlah pedagang yang mengeluhkan stok jahe yang sudah mulai langkah. Harga nya yang melambung tinggi beberapa hari terakhir ini.
“Sekarang jahe merah, kunyit dan temulawak jadi rebutan masyarakat. Khususnya jahe merah udah ga punya stok,” ujar pedagang di Pasar Atas Baru (PAB), Iis Sumiati (49), di Jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi, 5/03/2020. Jahe merah yang belakangan ini disebut-sebut sebagai tanaman obat yang bisa mencegah virus Corona. Hal itu lantaran manfaatnya yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hingga serangan virus corona tidak dengan masuk ke dalam tubuh. Di PAB, harga jahe yang biasa (putih) naik dari Rp 40 ribu/kg sekarang menjadi Rp 50 ribu/kg, kunyit dari Rp 10 ribu/kg menjadi Rp 15 ribu/kg.
“Yang paling mahal ya jahe merah, yang biasanya Rp 40.000-50.000/kg naik menjadi Rp 80.000/kg. Sekarang lebih mahal dari harga daging ayam,” kata Iis. Menurutya, banyak yang mencari rempah-rempah tradisional itu. Hal itu membuat stok dagangan laris hingga tak bersisa. “Sekarang udah enggak punya stok lagi, pada kosong dan tiap hari juga banyak yang nyari. Terumata belakangan hari ini cari temulawak, kunyit, jahe merah,” jelas dirinya.
Para pembeli yang mencari jahe merah untuk mencegah virus corona, “Katanya untuk mencegah corona, ada infot yang nyebarin dari ahli. Jadi mungkin semua pada beli. Hari biasa juga memang banyak yang beli dan habis terjual, karena kan memang jahe merah dipercaya memberi kesehatan sama badan,” tuturnya.