Ahok-Djarot Agresif di Akhir dan Anies-Sandi Halus di Awal Debat

Berita Trend Masa Kini.com, Jakarta – Selaku Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, mengungkapkan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terlihat agresif pada babak akhir debat pamungkas. Pengamatan dari Rico, agresivitas sang petahana terlihat dari pemilihan katanya saat beradu argumen dengan lawannya, Anies Rasyid Baswedan.

“Di bagian antara kandidat, Ahok menjadi kandidat yang lebih kuat penampilannya dan lebih agresif. Ahok misalnya tidak pernah ragu untuk menggunakan pilihan kata seperti ‘membohongi’, ‘anda hanya berwacana’, dan lain-lain,” tegas Rico ketika berbincang.

Rico berujar Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, di awal perdebatan cenderung melontarkan kalimat yang bersifat klarifikasi dan justifikasi, prestasi, pembuktian hasil kerja mereka selama memimpin ibu kota. Ahok-Djarot menurutnya juga berupaya untuk meyakinkan gaya kepemimpinan mereka yang lembut.

Baca juga : Ahok Membantah Meniru Anies Pada Program ‘Hunian Tanpa Pusing Cicilan

“Di awal Ahok-Djarot terlihat memfokuskan debat pada hal, pertama klarifikasi dan justifikasi. Kedua klaim keberhasilan dan kerja bukan hanya janji. Ketiga reduksi citra keras dan kurang bersahabat dengan gaya dan pilihan yang lebih soft,” Rico menganalisa.

Rico juga menjelaskan salah satu momen Ahok menjustifikasi dan menglarifikasi adalah saat dirinya berkata tidak semua anggota DPRD bermasalah terkait anggaran. “Ini tentu agak berbeda dengan ucapan Ahok saat bernegosiasi dengan politisi Kebon Sirih (anggota DPRD DKI, red) beberapa waktu lalu. Ahok mengecam bahwa anggota DPRD bisa macam-macam hingga ancaman untuk memangkas tunjangan DPRD,” tegas Rico.

Masih berdasarkan dari pengamatan Rico, pasangan Anies dan Sandiaga Uno juga tidak kalah agresif. Keduanya mencoba menyerang Ahok-Djarot menggunakan pengalaman dan nasib tidak menguntungkan bagi warga. Anies-Sandi kompak bercerita tentang keluhan-keluhan warga yang ia dapatkan selama melakukan kampanye di lapangan.

“Sementara Anies-Sandi terlihat lebih halus di awal-awal, mengklaim bukti kerja dengan contoh-contoh (usaha, red) mikro . Menyerang kebijakan petahana dengan menjadikan person yang ditemui di sepanjang kampanye sebagai referensi,” ucap dia.

“Menurut saya di ronde awal Anies-Sandi lebih leading, tapi di ronde akhir saya yakin Ahok justru lebih kuat,” sambung Rico.

By admin

RSS
Follow by Email