Ahok Membantah Meniru Anies Pada Program 'Hunian Tanpa Pusing Cicilan'

Berita Trend Masa Kini.com, Jakarta – Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki program bagi warga DKI Jakarta untuk mendapatkan hunian tanpa pusing terhadap cicilan. Ahok juga membantah program tersebut meniru pasangan Anies-Sandi yang menyediakan program rumah dengan DP 0 persen.

“Enggak, justru saya bilang kita sudah duluan jauh sebelum dia (Anies) ngomong itu. Kamu baca saja koran saya tawarin 2,5 persen itu dari tahun-tahun yang lalu,” ungkap Ahok di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017).

Dia juga menjelaskan skema pembayaran rumah bagi warga dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta kelas menengah, penghasilan yang kurang dari Rp 10 juta dan bagi warga pemilik tanah.

Baca juga : Jaksa Menghadirkan 10 Saksi di Sidang E-KTP Termasuk Nazaruddin

Skema satu, warga dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta per bulan akan diberikan subsidi sewa sebesar 80 persen, dengan rincian Rp 300 ribu/bulan (tanpa lift) dan Rp 450 ribu/bulan (dengan lift).

Skema dua, kelas menengah akan diberi subsidi sewa Rp 1,5 juta hingga 2 juta per bulan. Namun belum bisa dijelaskan definisi kelas menengah. Skema satu dan dua ini masih untuk hunian sewa.

“Sudah jelas kalau gaji kamu 3 jutaan UMP kamu sudah deh terima rumah subsidi kita saja deh, enggak sewa itu. Kalau kamu memiliki apartemen 36 biaya pemeliharaan bisa mencapai Rp 1 juta, enggak mungkin. Ngapain beli? Wong tinggal di situ seumur hidup kok. berapa turunan juga bisa kok,” ungkap dia.

Skema ketiga, lanjut pada warga dengan penghasilan di atas Rp 10 juta/bulan akan diberi hak milik subsidi cicilan, dengan besaran cicilan Rp 2 juta hingga 3 juta/bulan. Jadi peserta skema ketiga bisa memiliki apartemen/rumah susun yang dicicil.

“Rumahnya semua apartemen. Ya apartemen siapa yang mau jual? Kalau 3 atap bisa mencapai Rp 500 juta hingga 1 miliar. Kecuali kami yang menjual. Tanah tidak dihitung, hanya bangunan sebesar 300 juta,” tegas dia.

Skema empat, ungkap dia, warga pemilik tanah apartemen yang digunakan untuk membangun hunian. Para pemilik tanah ini akan mendapat unit apartemen yang seluas 2 sampai dengan 2,5 kali luas tanahnya.

“Yang keempat jika kamu punya tanah nih, punya anak banyak tanah 100 m2. Kalau dikumpulin untuk membangun apartemen kamu dapet 2,5 kali. Tanah 100 m2 langsung menjadi apartemen 250. Kalau rata-rata 36, kamu sampe 7-8 unit. Delapan unit ini kamu bisa sewa-sewain hak milik kamu. Itu sudah mulai kita tawarkan,” tandas dia.

By admin

RSS
Follow by Email