BERITA TREND MASA KINI – Ny. SR, adalah seorang petugas kebersihan berusia 45 tahun. Beliau selama lima tahun telah mendorong gerobak berisi sprei kotor, sampo, dan persediaan pembersih, lima hari dalam seminggu untuk membersihkan 14 kamar dalam sehari di hotel JW Marriott Los Angeles. Tugas Ny. SR adalah mengganti dan memasang selimut, membersihkan kamar mandi, dan melipat handuk. Karena pekerjaan dan semua pengulangan itu, Ny. SR menderita saraf kejepit, hingga harus menjalani dua operasi di pergelangan tangannya.
Tapi, tahukah Anda bahwa tidak seperti pelayan atau bartender yang cukup beruntung karena pelanggan biasanya meninggalkan uang tip sebelum mereka pergi. Pekerja kebersihan kamar hotel adalah contoh pekerja yang paling sering tidak mendapat tip. Ny. SR mengaku bekerja selama enam bulan tanpa uang tip.
Marriott International, perusahaan multinasional Amerika yang mengoperasikan, mewaralabakan, dan melisensikan penginapan termasuk properti hotel dan perumahan, perusahaan yang memperkerjaan orang-orang seperti Ny. SR pada tahun 2014 mengaktifkan kampanye Envelope Please yang mendorong para tamu untuk memberi tip kepada petugas pembersih kamar.
Marriott menyediakan amplop agar tamu dapat memberikan tip, dan mungkin menuliskan ucapan terima kasih, untuk petugas pembersih kamar. Tamu hotel mungkin tidak yakin di mana harus meninggalkan tip untuk pelayan dan petugas itu sendiri mungkin tidak tahu apakah uang yang dibiarkan di tempat terbuka ditujukan untuk mereka.
Kampanye Marriot tersebut mendapat kritik dan kontroversi yang mengatakan bahwa Marrior seharusnya tidak membebankan para tamu dengan uang tip dan apabila petugas pembersih kamar berhak mendapatkan lebih banyak uang, mengapa tidak Marriott saja yang membayar mereka lebih. Bagaimana pendapat Anda perihal ini? Apakah Anda setuju dengan kampanye Marriot atau Anda pikir kritik yang ada menyampaikan sebuah kebenaran?
Uang tip atau gratifikasi adalah sejumlah uang yang biasanya diberikan oleh pelanggan kepada pekerja sektor jasa tertentu seperti keramahtamahan atas layanan yang telah mereka lakukan, diluar harga dasar layanan tersebut. Uang tip itu penting, tapi disaat yang bersamaan juga membingungkan. Kapan dan berapa banyak tip dapat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk situasi spesifik, layanan, atau bahkan lokasi. Memberi tip dulunya adalah tentang menunjukkan penghargaan atas pelayanan yang baik, tetapi karena sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayan memiliki upah minimum, beberapa orang yang pengertian paham pelayan-pelayan itu sangat bergantung pada uang tip.
Berikut adalah beberapa tempat dimana uang tip perlu diberikan dan berapa banyak.
- Restoran
Di Indonesia restoran-restoran besar pada umumnya akan menyertakan biaya pelayanan pada tagihan. Namun jika Anda pergi ke restoran kecil, mungkin mereka tidak menyertakan. Untuk itu memberikan uang tip antara 15 persen untuk layanan rata-rata dan 20 persen untuk layanan yang sangat baik adalah yang disarankan. Terutama jika Anda datang dengan rombongan.
2. Pengemudi transportasi online
Seperti di restoran, memberikan tip 15% – 20% dari total biaya pada pengemudi yang telah mengantar Anda sampai ke tujuan Anda dengan selamat dan aman adalah disarankan.
3. Hotel
Alih-alih memberikan jumlah yang besar di akhir masa inap Anda, sisakan sekitar Rp. 30ribu atau Rp.45ribu per hari untuk petugas pembersih kamar. Di sebagian besar hotel, petugas pembersih yang membersihkan kamar Anda hari itu belum tentu sama di hari berikutnya, jadi agar adil, tip sebaikanya diberikan setiap hari. Apalagi kalau Anda menginap dengan anak-anak atau membawa hewan peliharaan. Pertimbangkan untuk memberikan ekstra.
4. Salon
Tip 15 persen adalah tarif yang berlaku di sebagian besar salon. Perlu diingat bahwa Anda mungkin perlu memberi tip kepada lebih dari satu orang, seperti di salon rambut, di mana orang yang menyampo dan menata rambut mungkin dilakukan oleh orang yang berbeda dan lebih baik memberikannya dalam bentuk uang tunai.
Dan berikut adalah orang-orang yang sebaiknya TIDAK Anda beri uang tip.
- Guru
Orang tua sebaiknya tidak memberi uang tip kepada Guru yang mengajar anak merek dan hal tersebut pun tidak diperbolehkan atau melanggar peraturan. Alih-alih ‘hadiah kecil’ seperti kartu voucher restoran atau spa lebih disarankan.
2. Profesional Medis (Perawat, Dokter, Terapis)
Banyak profesional kesehatan dilarang menerima uang dan hadiah. Tunjukkan penghargaan Anda secara lisan, atau tulis kartu yang tulus untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih Anda.
3. Pengiriman paket
Tidak perlu memberi tip petugas yang mengirim paket pesanan online Anda. Hanya ada satu situasi dimana Anda diperbolehkan, yakni jika itu adalah orang yang sama dan Anda sering melihat orang itu, uang tips sewajarnya akan membuat hari petugas tersebut dan juga Anda menjadi lebih baik.
4. Pegawai
Diluar bonus dan tunjangan-tunjangan yang memang sudah menjadi hak pegawai atau karyawan tersebut, pemberi kerja disarankan untuk tidak memberi hadiah dalam bentuk uang tunai untuk menghindari persepsi, kesalahpahaman dan kesenjangan dengan pegawai lainnya.
Lebih lanjut perihal uang tip, beberapa stereotip tentang tip tampaknya benar. Kelompok etnis/suku tertentu dianggap kurang dermawan daripada yang lain. Rupanya, teori-teori ini bukan sekadar mitos urban. Generasi milenial juga pemberi tip yang buruk dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Namun pelit bukan satu-satu alasan orang tidak memberi tip. Terkadang ada orang-orang yang tidak memberi tip karena kecewa dengan makanan, layanan, dan tingkat rasa hormat yang diberikan pada pelayan atau restoran tersebut.