BERITA TREND MASA KINI – Suka menunda-nunda atau yang juga dikenal dengan procrastinating sering dikaitkan dengan kemalasan, padahal keduanya sangat berbeda. Menunda adalah ketika Anda secara aktif memilih untuk melakukan sesuatu yang lain daripada tugas yang Anda tahu seharusnya Anda lakukan. Sebaliknya, kemalasan menunjukkan sikap apatis, tidak aktif, dan keengganan untuk bertindak.
Penundaan biasanya melibatkan pengabaian tugas yang tidak menyenangkan, tetapi kemungkinan besar lebih penting, dan lebih memilih tugas yang lebih menyenangkan atau lebih mudah. Kebiasaan ini dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti berkurangnya produktivitas dan menyebabkan kita kehilangan pencapaian tujuan kita.
Tapi, kebiasaan menunda ternyata tidak selamanya berdampak buruk dalam hidup manusia. Berikut adalah kisah dari beberapa orang jenius dan pengalaman mereka saat berhadapan dengan kebiasaan ini, yang berakhir sama sekali tidak buruk atau malah sesuatu yang luar biasa lahir dari penundaan ini.
1. Arsitek Frank Lloyd Wright
Pada tahun 1934, Wright dipekerjakan oleh seorang pemilik pusat perbelanjaan kaya raya di Pittsburgh, Amerika Serikat Edgar Kaufmann Sr untuk merancang rumah peristirahatan di sekitar air terjun di propertinya di Pennsylvania. Wright mengunjungi situs tersebut dan meyakinkan Kaufmann bahwa dia memiliki rencana besar. Tapi dia tidak menggambar apa pun. Minggu menjadi bulan dan seterusnya.
Lalu pada hari Minggu pagi, 22 September 1935, Kaufmann secara spontan memutuskan untuk mengunjungi studio Wright dan memeriksa perkembangannya. Melalui telepon dia memberitahu Wright bahwa dia akan tiba sebelum makan siang dan sudah tidak sabar ingin melihat desainnya. Wright menyelesaikan sarapan, lalu mulai menyusun desain The Fallingwater, yang kemudian menjadi ikon desain modern dan tempat bersejarah nasional Amerika Serikat. Wright menciptakan strukturnya yang paling terkenal dalam karirinya itu dalam waktu sekitar dua jam saja.
2. Komposer Wolfgang Amadeus Mozart
Don Giovanni adalah sebuah opera dengan dua bagian, musik oleh Wolfgang Amadeus Mozart dan libretto oleh Lorenzo da Ponte. Opera ini pertama kali dipertunjukkan di Estates Theater di Praha pada tanggal 29 Oktober 1787. Menurut Opera America, Don Giovanni adalah opera ketujuh yang paling sering dipersembahkan di Amerika Utara.
Mozart dikatakan menulis bagian pertama untuk Don Giovanni dalam satu malam, ya malam sebelum pemutaran pertama opera. Alasannya cukup sederhana: karena dia adalah Mozart. Virtuoso berusia 31 tahun ini seolah-olah dapat menyusun seluruh simfoni dalam pikirannya, sering kali saat bermain biliar dan kadang-kadang dia tidak menulis di atas kertas sampai dia menyelesaikan seluruh bagian di kepalanya terlebih dahulu.
Bahkan ketika pemutaran perdana Don Giovanni, tinta pada lembaran musik pembuka masih basah karena baru dibuat di menit-menit terakhir, dan tidak ada waktu untuk latihan.
3. Novelis Victor Hugo
Februari 1831 adalah tenggat waktu atau deadline Hugo untuk menyelesaikan The Hunchback of Notre Dame, novel yang ceritanya berpusat pada Quasimodo, pendering lonceng Katedral Notre-Dame yang cacat, dan cintanya yang tak berbalas kepada penari cantik La Esmeralda. Salah satu novel populer sepnjang sejarah yang menginspirasi banyak ahli litograf, pelukis, ilustrator buku, dan bahkan kartunis.
Namun Hugo hanya baru mulai mengerjakan novel itu pada September 1830. Dikejar-kejar tenggat waktu yang brutal, Dia pun lalu membeli seluruh botol tinta untuk persiapan tetapi sayangnya dia tidak merasa ingin menulis. Jadi dia melakukan apa yang orang waras akan lakukan: dia telanjang. Dia membuang semua pakaiannya untuk menghindari godaan untuk pergi keluar. Hugo tidak punya apa-apa untuk dipakai kecuali selembar kain abu-abu besar. Menurut istrinya, kain rajutan sepanjang kaki itu menjadi seragamnya selama berbulan-bulan.
Hugo menyelesaikan buku itu berminggu-minggu sebelum tenggat waktu. Dia bahkan mempertimbangkan untuk memberi judul novel itu “Apa yang Keluar dari Sebotol Tinta” atau ” Apa yang Keluar dari Piyama Abu-abu Kotor Saya”
