Telah lama kita mendengar kata “mutan”. Entah itu di film atau berita yang kita tonton. Mutan merupakan manusia yang mempunyai fisik yang unik disebabkan oleh perubahan DNA.
Sampai sekarang, kita belum dapat melihat langsung mutan manusia-hewan. Yang terlihat selama ini adalah manusia mutan yang memiliki ‘anugerah’ lebih seperti Garry Turner, si manusia elastis.
Sekarang semua orang dapat menyaksikan sendiri mutan manusia-hewan. Jepang telah menyetujui kelahiran embrio campuran manusia-hewan untuk membuat organ manusia.
Ide pembuatan embrio mutan ini diserukan oleh seorang peneliti di Universitas Tokyo bernama Hiromitsu Nakauchi. Awalnya, Nakauchi ingin mentransplantasikan sel-sel dari gabungan manusia, tikus, dan babi. Setelah itu, ia akan mentransfer gabungan sel ke hewan lain.
Pada bulan Maret 2019 ini, pemerintaj Jepang mencabut larangan pengembangan embrio manusia dan hewan diatas 14 hari atau menjadikannya kenyataan. Larangan tersebut membatasi gerak para ilmuwan untuk memanifestasikan ide mereka.
Negara lain pun sudah mencoba mengembangkan sel manusia di embrio hewan. Walau begitu, percobaan embrio tersebut tidak pernah dilahirkan.
Masalah Genetik
Ahli bioetika mengatakan penelitian ini dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan jika beberapa sel manusia dipindahkan ke otak hewan. Nakauchi menyatakan bahwa intervensi dirancang untuk hanya mempengaruhi organ yang ia rencanakan untuk tumbuh.
Pada tahun 2017, peneliti secara efektif menyembuhkan tikus diabetes dengan menumbuhkan pankreas tikus yang sehat dalam embrio tikus sebelum memindahkannya ke tikus yang sakit.
Tikus-tikus dan babi bukanlah inang terbaik untuk perkembangan organ manusia karena “jarak genetik” antara sel dan sel manusia. Nakauchi berharap eksperimennya akan membantu para ilmuwan lebih memahami masalahnya.
Kementerian Sains Jepang diperkirakan akan memberikan proyek itu persetujuan akhir pada Agustus.