Beritatrendmasakini.com – News, Jakarta – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membuat usulan ke Komisi Pemiliham Umum (KPU) untuk menerapkan debat kandidat capres-cawapres dengan bahasa Inggris.
Yandri menilai perlu ada salah satu tahapan debat kandidat dengan menerapkan metode tersebut.
“Sebab presiden bergaul di dunia Internasional agar tidak ada miskomunikasi dan salah penilaian dari lawan bicara,” kata Yandri di Jalan Daksa I No 10, Jakarta Selatan, Kamis (13/9) malam.
Yandri setuju presiden wajib untuk menggunakan bahasa Indonesia ketika berpidato di dalam negeri. Tapi, presiden juga harus bisa berkomunikasi dengan baik pada level Internasional. Terutama ketika kedatangan tamu dari negara lain.
“Ya memang cukup penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa selain Bahasa Indonesia itu,” sambungnya.
Rencana usulan dalam menggelar debat capres menggunakan Bahasa Inggris ini masih didiskusikan di internal koalisi Prabowo-Sandiaga. Jika cocok, terutama hal-hal yang bersifat teknis, maka akan diusulkan langsung kepada KPU selaku penyelenggaranya.
“Melalui sisi bahasa bagaimana. Dari tema bagaimana. Atau boleh tidak ditampilkan data-data melalui proyektor. Itu kan hal teknis,” ucap Yandri.
Sebelumnya, poros Prabowo-Sandi juga akan mencoba untuk mengusulkan format baru debat kandidat. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan berpendapat konsep debat selama ini diterapkan KPU pada pilkada dan pilpres cenderung yang sama dengan cerdas cermat, sehingga membutuhkan perubahan.
Hinca menyampaikan sebagainya kandidat yang diberikan waktu cukup panjang untuk mengatakan pandangan-pandangannya.
Pendapat Hinca hal tersebut baik buat masyarakat, sebab agar mudah memhami secara utuh dalam pemikiran calon pemimpin nasional.
“Kami akan meminta kepada KPU untuk membuat itu dihapus saja debat ala cerdas cermat, namun menyampaikan pemikiran gagasan besar untuk saat ini,” ucap Hinca.