Untitled-2

Bloomberg yang Ingin Jual Perusahaan

Bloomberg sebagai kandidat calon presiden (capres). Partai Demokrat Michael Bloomberg yang siap jual perusahaan nya yaitu Bloomberg LP, yaitu perusahaan informasi keuangan yang membuat dirinya menjadi seorang miliarder. Jika terpilih sebagai presiden AS, janji itu bertepatan dengan kenaikan popularitas yang mencapai 17%.

Bloomberg (78), sebagai miliarder media dan mantan Wali Kota New York, yang semakin menunjukkan perfomanya dalam beberapa hari jajak pendapat setelah masuk dalam perebutan nominasi tiket capres dari Partai Demokrat. Pertama kali dirinya tampil di Las Vegas yang untuk menyampaikan visi dan misi di depan publik dan beradu argumentasi dengan kandidat capres lainnya.

“Jika Ia terpilih sebagai presiden, Bloomberg akan menjual perusahaannya,” kata tim kampanye Bloomberg, Galian Slaye.

BACA JUGA :  5 Hal Merugikan Yang Akan Merusak Hidupmu Akibat Sering Masturbasi

Tim kampanye yang menyatakan, penjualan tersebut akan dimulai dengan pengaturan finansial, yang dimana seorang jabatan publik memberikan administrasi kepentingan bisnis pribadinya pada sebuah wali independen agar mencegah konflik kepentingan dan owner bisnis yang tidak tahu bagaimana aset-asetnya dikelola.

Sementara ini, Bloomberg menduduki peringkat kedua, mampu mengungguli Joe Biden, Ia meraih 17% dan Joe Biden hanya mendapatkan 13%.

Apa yang membuat Bloomberg semakin populer? Karena Bloomberg menempatkan dirinya sebagai pemimpin berlawanan dengan Sanders. Pada pekan lalu, Biden mendapatkan 17% dukungan, sedangkan Bloomber mendapat 15%. Sekarang ini, Bloomberg yang mendapatkan peningkatan diantara pemilih terdaftar dalam tiga pekan terakhir.

Bernie Sanders (78), yang tetap memimpin jajak pendapat 25%.  Bernie sendiri sebelumnya menang pada pemilu pendahuluan New Hampshire dengan mengalami kenaikan poin dibanding dengan pekan yang lalu. Itu yang menjadi kemenangan terbesar bagi Bernie .  Popularitas Bernie yang meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, yaitu khususnya dikalangan warga Afrika-Amerika serta penduduk desa.

Bloomberg yang menghindari 4 negara bagian dan tetap fokus pada pemilu pendahuluan dinegara bagian yang lebih besar. Dia yang akan fokus pada Super Tuesday digelar pada 3 Maret tersebut.

“Kamu ingin pergi dimana pemilih berada. Artinya fokusnya adalah negara bagian,” kata Bloomberg.

“Saya akan pergi ke setiap negara bagian,” lanjut katanya.

Kampanye Bloomberg

Bloomberg yang menghabiskan USD188 juta (berkisar Rp 2,58 triliun) untuk meluncurkan kampanye nya pada November lalu dalam jangka waktu 2 bulan. Dana yang dipakainya merupakan kekayaan pribadinya. Dalam iklan kampanye televisi saja, Ia menghabiskan USD132 juta (berkisar Rp 1,81 triliun) sampai akhir tahun 2019.

Selain itu, Bloomberg juga memfokuskan untuk merekrut pegawai di lapangan. Saat di California, Ia merekrut 200 staff. Bagi 35 negara bagian, Bloomberg merekrut 800 staff.

By admin

RSS
Follow by Email