BERITA TREND MASA KINI – 1 dari setiap 7 wanita mengalami gangguan mood atau kecemasan perinatal seperti depresi atau kecemasan pascapersalinan. Kondisi ini tidak normal, namun sangat umum terjadi. 70 hingga 80 persen ibu baru mungkin merasa depresi, cemas, atau bahkan marah beberapa hari setelah melahirkan. “Baby blues”, demikian sebutannya. Tapi tahukah Anda bahwa depresi pasca melahirkan (PPD) tidak hanya dialami oleh ibu yang melahirkan bayi saja, namun ayah baru juga dapat mengalami kondisi ini. Faktanya, diperkirakan ada 4% hingga 25% ayah baru yang ikut mengalami depresi pascapersalinan.

Menurut National Institute of Mental Health, setelah melahirkan, kadar hormon (estrogen dan progesteron) dalam tubuh wanita turun dengan cepat. Hal ini menyebabkan perubahan kimiawi di otak yang dapat memicu perubahan suasana hati. Selain itu, banyak ibu baru yang kesulitan mendapatkan istirahat yang dibutuhkan setelah melahirkan. Kurang tidur dapat menyebabkan nyeri dan kelelahan pada tubuh, yang juga dapat menyebabkan gejala depresi pascapersalinan. Biasanya ibu yang melahirkan sering kali mengalami gejala PPD selama kehamilan atau setelah melahirkan.

Sementara ayah berisiko lebih tinggi terkena PPD di kemudian hari, dan gejalanya mungkin baru muncul beberapa bulan setelah kelahiran. Memiliki bayi menyebabkan perubahan gaya hidup yang signifikan seperti:

  • Kurang tidur
  • Tekanan finansial yang lebih besar
  • Perubahan dalam hubungan dengan pasangan Anda
  • Rasa tanggung jawab yang lebih besar
  • Lebih sedikit waktu luang untuk diri sendiri seperti melakukan hobi, dll.

Perubahan gaya hidup yang dijelaskan diatas dapat memicu depresi. Dan PPD biasanya menyerang ayah baru yang berusia muda, yang keuangannya kurang baik, dan yang pasangannya juga menderita PPD.

Tanda-tanda PPD yang biasa dialami oleh ayah baru antara lain:

  • Merasa sedih atau mudah tersinggung selama beberapa hari dalam seminggu
  • Kehilangan minat pada hobi, aktivitas, atau hal lain yang sebelumnya Anda sukai
  • Mengalami peningkatan atau penurunan nafsu makan dan/atau berat badan
  • Mengalami kesulitan untuk tertidur atau tertidur, atau terlalu banyak tidur
  • Merasa lelah meskipun setelah Anda banyak tidur
  • Merasa gelisah atau gelisah
  • Mengalami kesulitan berpikir, berkonsentrasi, atau mengambil keputusan
  • Merasa bersalah atau tidak berharga
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

Jika Anda seorang ayah baru dan mengalami setidaknya 5 tanda depresi dalam jangka waktu 2 minggu, Anda mungkin menderita PPD. Dan jika tidak diobati, PPD dapat menyebabkan masalah dalam perkawinan dan keluarga. Bahkan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Untungnya, PPD bisa diobati.

Perawatan untuk orangtua (ibu dan ayah) yang mengalami PPD adalh dengan pengobatan, seperti antidepresan, dan/atau konseling. Bagi sebagian orang, menjadi orang tua mungkin terasa berat dan mereka bertanya-tanya apakah mereka mampu melakukan tugas tersebut. Mengajarkan keterampilan mengasuh anak dapat meningkatkan kepercayaan diri ayah dan mengurangi depresi mereka.

By admin

RSS
Follow by Email