BERITA TREND MASA KINI – Hobi yang paling sering terdengar dari semua kelompok umur adalah “Traveling”. Traveling bahkan dianggap sebagai salah satu cara untuk melepaskan diri dari kesibukan dan stres sehari-hari dan juga sebagai kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi budaya dan kebangsaan yang berbeda.
Terlepas dari apakah itu untuk revitalisasi atau untuk eksplorasi, ada berbagai keuntungan dari bepergian. Baik itu perjalanan ke dalam maupun luar negeri, selain terdapat kegembiraan yang luar biasa dibaliknya, berpergian sekaligus dapat mengasah keterampilan Anda dalam berkomunikasi, mengambil keputusan, keterampilan interpersonal, pemikiran kreatif, empati, dan banyak lagi. Bepergian dapat memperkenalkan Anda pada fakta-fakta keras kehidupan yang membangkitkan pemikiran kritis dan kemampuan memecahkan masalah Anda.
Traveling juga memberikan kesepatan untuk menjelajahi dan mengecap keragaman dan budaya yang berbeda. Dimana Anda dapat mengenal sejarah, kehidupan, kebiasaan makan, perilaku, festival, perayaan, dll. Ini juga membantu Anda melihat kehidupan dari perspektif baru, memperkuat pengetahuan dan moral Anda.
Beberapa bulan belakangan ini, selepas pandemi COVID-19 yang mereda, dan bersamaan dengan pariwisata dalam negeri yang mulai bangkit, sungguh sangat disayangkan juga mulai banyak terdengar berita-berita kurang mengenakkan perihal sikap dan perilaku turis-turis di Bali yang dianggap sangat meresahkan dan bahkan merugikan banyak pihak, terutama penduduk lokal Bali.
Kini banyak ditemukan turis asing yang menyewa sepeda motor atau mobil yang sengaja menggunakan plat nomor bodong alias tidak resmi. Mereka menggunakan plat nomor dengan format yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti ‘Bohiness’, ‘Best Kisses’, ‘Ruskii Turist’, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, kebanyakan dari mereka juga tidak menggunakan alat keselamatan dalam berkendara dan tidak sedikit dari mereka yang tidak menggunakan pakaian yang layak ketika berkendara Bahkan para turis asing tersebut juga tidak memiliki surat izin mengemudi internasional yang berlaku di banyak negara. Kebanyakan, mereka mengendarai mobil atau motor tanpa surat izin yang sah.
Dan yang paling meresahkan adalah turis-turis asing yang datang dengan visa-on-arrival untuk mencari nafkah atau bekerja secara ilegal. Melansir BBC, sejumlah unggahan menyebutkan turis asing di Bali bekerja secara ilegal dengan menawarkan jasa fotografi, latihan bersepeda motor, berselancar, cukur rambut, sampai berjualan sayur. Ini membuat warga Bali khawatir ruang pendapatan mereka semakin sempit. Salah satu turis asing yang bekerja secara ilegal di Bali yang berasal dari Rusia mengaku hal yang dilakukannya memang salah, namun, menurut pembelaannya, ia hanya mengajari orang asing yang tidak dapat berbahasa Indonesia. Tidak hanya itu, ia mengatakan, turis asing lainnya juga kerap melakukan hal yang sama, alias bekerja secara ilegal di Bali.
Selain tidak melanggar peraturan lalu lalu lintas atau bekerja secara ilegal, berikut adalah saran dan larangan traveling lainnya yang mudah untuk diterapkan untuk pengalaman berpergian yang tidak terlupakan.
1. Lakukan penelitian
Saat pergi ke negara asing, belajar sebanyak mungkin sebelum berangkat sangat penting dan akan membuat pengalaman Anda jauh lebih menyenangkan! Pelajari bahasanya (atau setidaknya beberapa frasa penting). Ingat, Anda memasuki negara orang lain, jadi jangan berharap penduduk setempat selalu berbicara bahasa Anda! Pelajari tentang mata uang dan nilai tukar untuk memudahkan memantau pengeluaran Anda. Pelajari tentang budaya dan adat setempat – seringkali sesuatu yang dianggap normal di negara Anda sendiri dapat dianggap ofensif di negara lain. Teliti area yang akan Anda tempati, apakah aman untuk keluar di malam hari? Apakah ada pantai atau perbelanjaan di dekat Anda? dll.
2. Memastikan keselamatan
Belajarlah untuk menghindari situasi berbahaya di negara asing di mana penjahat memangsa turis:
- Jangan membawa uang tunai dalam jumlah besar
- Hindari berjalan di malam hari, atau di daerah terpencil
- Selalu parkir di area yang cukup terang
- Hindari membawa atau mengenakan barang berharga yang mencolok
- Gunakan brankas hotel Anda (dan jangan lupa kode sandinya!)
3. Hormat dan ramah
Perlakukan dengan hormat dan ramah kepada orang-orang yang Anda temui. Anda akan diperlakukan sama seperti Anda memperlakukan lawan bicara atau orang yang Anda temui. Sekadar bersikap baik kepada seseorang dapat membuat hari seseorang menyenangkan dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi Anda. Kebaikan yang tulus dapat membawa Anda jauh dan bahkan menghasilkan beberapa kejutan yang menguntungkan bagi Anda, upgrade kursi kelas premium misalnya. Atau pertolongan saat Anda membutuhkan.
4. Diam daripada mengkritik
Seperti yang selalu dikatakan petuah bijak: Jika kamu tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, jangan katakan apa pun. Jika makanan khas atau tradisional tampak aneh, bersikaplah sopan. Jangan menyebutkan apa yang tidak Anda sukai atau yang menurut Anda mengecewakan. Terlebih jika Anda tidak mengetahui sama sekali fakta atau sejarah dibaliknya.
5. Hati-hati dengan media sosial Anda
Tidak ada yang lebih mengerikan daripada jejak digital. Bijak dan hati-hati dengan apa yang akan ada post di media sosial Anda. Anda tidak ingin mengatakan hal buruk tentang host Anda, dan Anda juga tidak ingin memposting hal negatif. Dan Anda mungkin berada di negara yang melarang Facebook dan Twitter, jadi tunjukkan rasa hormat.
6. Dukung bisnis kecil lokal
Bepergian itu seperti berbagi, Anda membawa uang dari satu negara dan membelanjakannya di negara lain. Makan di restoran kecil, kafe, dan warung memastikan uang Anda langsung masuk ke masyarakat sekitar. Ini juga memberi Anda wawasan otentik tentang apa hidangan lokal dan regional dan bagaimana orang menikmatinya. Sama halnya dengan makan lokal, ketika Anda menghindari pedagang rantai besar dan supermarket dengan berbelanja di pasar tradisional atau di toko-toko atau warung kecil, Anda akan mendukung usaha kecil yang membantu masyarakat untuk berkembang.