Berita Trend Masa kini.com – Mungkin semua orang yang pernah berwisata ke Sri Lanka sudah mengenal dan tau dengan teknik memancing serta tradisi dari para nelayan yang merupakan warisan di Sri Lanka yang telah mendunia. Tak heran jika para turis yang berdatangan ke pantai hanya untuk menyaksikan para nelayan yang memiliki tradisi ala memancing mereka.
Akan tetapi tradisi unik tersebut kini telah berubah dan dijadikan para nelayan untuk mendapatkan keuntungan dari uang para turis yang ingin melihat langsung tradisi memancing di Sri Lanka yang telah puluhan tahun telah ada. Seperti dilangsir dari Wired, mengatakan jika dahulu kala semua para nelayan pada lepas pantai menjalankan tradisi turun temurun mereka melalui teknik memancing menggunakan petta, serta jangkungan terbuat dari galah yang di tancapkan ke pantai dangkal, posisi nelayan duduk pada atas pijakan yang diikat dengan silang/memalang, sehingga pada posisinya yang cukup tinggi para nelayan bisa bebas melempar jauh mata kailnya di tempat ikan berkumpul dan menunggu kailnya di tarik ikan yang banyak pada sekeliling pantai tersebut.
Teknik memancing tersebut di anggap setiap orang yang berkunjung ke pantai itu sudah ada selama berabad tahunnya, nyatanya para nelayan Sri Lanka tersebut mengembangkan teknik memancing tersebut setelah Perang Dunia 2 selesai. Pada saat ini seluruh bahan pangan sangat langka dan membuat semua warga mendatangi pantai untuk mencari ikan untuk dijadikan santapan setiap hari. oleh para warga dan nelayan yang cukup pintar akhirnya menggeser area pemancingan itu sedikit menuju ke tengah laut.
Melalui modal seadanya berupa galah yang di pergunakan mulai di tancapkan ke dasar pantai yang dijadikan modal beserta keuntungan untuk para nelayan karena mereka bisa memancing banyak ikan tanpa harus mengeluarkan dana untuk membeli perahu yang sangat mahal. Sebelumnya jangkungan mereka buat melalui bangkai pesawat maupun puing-puing kapal yang terbalik, dan kemudian mereka membuatnya lagi dengan pondasi kayu yang kokoh.
Metode tersebut berlangsung hingga puluhan tahun, dan para nelayan di Weligama serta Unawatuna menggunakan teknik memancing tersebut untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Akan tetapi sejak tsunami terjadi dan merusak semua garis pantai Sri Lanka, metode cara penangkapan ikan melalui petta berubah fungsi. Para nelayan tersebut sudah tidak memakai teknik itu walaupun Petta masih ada di sekitar pantai, para nelayan memanfaatkan petta tersebut dengan mencari rezeki dari turis/wisatawan yang berkunjung ke pantai dan berfoto. Walaupun sudah beralih fungsi akan tetapi Petta masih bisa membantu perekonomian warga yang tinggal disana khususnya jika banyak turis yang berkunjung ke pantai tersebut.