BERITA TREND MASA INI – Beauty lies in the eyes of the beholder, yang artinya kecantikan terletak pada kedua mata yang melihatnya. Karena kriteria atau selera ataupun prinsip estetika satu orang bisa berbeda dengan orang lain.  Masing-masing orang memiliki pendapat masing-masing dalam menilai apakah seseorang atau sesuatu itu dianggap indah maupun buruk dan lebih baik atau tidak lebih baik.

Perbedaan itu sendiri adalah sesuatu hal yang indah, apabila semua orang mau belajar untuk memahami bahwa selain pendapat kita sendiri, pendapat orang lain pun berarti. Semua orang bebas berpendapat tanpa syarat dan paksaan.

Dan keindahan atau kecantikan, terutama yang terlihat secara fisik, seperti wajah dan tubuh atau bagian tubuh tertentu sangat erat hubungannya dengan perihal kesempurnaan. Banyak orang yang akan menganggap orang lain atau dirinya sendiri sudah sempurna apabila mereka memiliki wajah atau tubuh sesuai dengan standar kecantikan yang mereka percaya. Karena itulah beberapa orang banyak menghabiskan waktu mereka merasa khawatir dan mengejar kesempurnaan.

Pertanyaannya selajutnya adalah apakah kesempurnaan mutlak itu bahkan ada? Jawabannya, tidak! Tidak ada sesuatupun atau seorangpun yang benar-benar sempurna dan tidak bercela sama sekali di dunia ini. Yang benar-benar ada dan nyata adalah ketidaksempurnaan. Maka dari itu ketidaksempurnaan itu adalah sempurna.

Berbicara soal kecantikan dan kesempurnaan yang sifatnya relatif, tergantung dari kedua mata yang melihatnya, berikut ini adalah beberapa contoh suku-suku bangsa didunia yang terkenal karena wanita-wanitanya yang dianggap cantik jelita. Sekali lagi, bukan yang tercantik dan yang paling sempurna.

  1. Suku Uyghur

Suku Uyghur tinggal di Xinjiang yang terletak di barat laut China dan mayoritas memeluk agama Islam. Para perempuan Uyghur dahulu memiliki kesetaraan peran dengan para prianya. Mereka ikut mengambil peran sebagai pemimpin, secara professional dan bahkan didalam rumah. Namun sayangnya, sejak pemerintahan China menguasai, pada 2011, perempuan Uyghur distigmatisasi dan dipaksa untuk melepas cadar mereka, baik jilbab, niqab atau burka, atas nama kampanye ‘Proyek Kecantikan’ China. lebih parahnya, China juga diduga telah melakukan kerja paksa, aborsi dan sterilisasi paksa, dan pemerkosaan terhadap perempuan-perempuan Uyghur. Dalam kampanyenya melawan terorisme dan separatisme beberapa dekade terakhir.

 

  1. Suku Ladakh

Mayoritas suku Ladakh tinggal di Jammu dan Kasmir, India. Wilayah paling utara India yang berbatasan dengan negara Cina di sebelah timur dan negara Pakistan di sebelah barat. Selain terkenal akan kecantikannya, perempuan Ladakh juga terkenal akan kekuatan dan kerja keras mereka. Mereka membuat produk seperti selendang pasmina, boneka, top dan kerajinan sutra lainnya untuk diual. Bahkan karena kebanyakan pria Ladakh bergabung sebagai tantara dan pergi untuk beberapa bulan, perempuan Ladakh menjadi tuan rumah dan menyewakan kamar untuk disewa oleh turis.

  1. Suku Kazakh

 

Suku Kazakh tinggal di padang rumput Kazakh, yakni di utara pegunungan Tien Shan, selatan Siberia Rusia, barat Laut Kaspia, dan timur Cina. Orang Kazakh mirip dengan orang Mongolia. Budaya Kazakh secara tradisional adalah budaya patriarki, dominan kepada pria, terutama pria lanjut usia. Namun, dalam kenyataannya perempuan Kazakh memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pekerjaan di Kazakhstan. Perempuan menempati posisi sebagai kepala sekolah, presiden bank, guru, akuntan, polisi, sekretaris, dan pegawai pemerintah dan merupakan hampir setengah dari angkatan kerja. Ini mungkin merupakan sisa dari masa Soviet ketika perempuan adalah bagian yang sangat penting dari sebuah sistem yang bergantung pada setiap warga negara untuk bekerja dan berkontribusi.

Wanita sering kali merupakan siswa terbaik di sekolah dan lebih berkualitas daripada pria untuk banyak pekerjaan di Kazakhstan. Namun, seringkali perempuan tidak dipromosikan ke posisi teratas di pemerintahan nasional dan sektor swasta. Dengan meningkatnya kecanduan alkohol, terutama di kalangan laki-laki, dan kinerja pendidikan di antara laki-laki sering kali lebih rendah dari rata-rata, perempuan mungkin memainkan peran yang lebih signifikan dalam perekonomian Kazakhstan di masa depan.

  1. Suku Kalash

Kalasha adalah penduduk asli Dardik yang tinggal di Pakistan, negara mayoritas Islam namun suku ini menganut agama yang dikategorikan animism yang menyembah tiga dewa. Ketika anda memasuki lembah Kalash, anda akan disambut oleh perempuan-perempuan berkulit putih dengan mata biru. Namun kecantikan, kostum dan perhiasan rambut warna-warni mereka bukan satu-satunya hal yang menimbulkan kekaguman, pembawan mereka yang selalu ceria, bahagia dan gaya hidup mereka pun sangat menginspirasi.

Perempuan kalash memiliki pandangan yang sangat liberal terkait pernikahan dan hubungan. Mereka memilih suami mereka sendiri, dan jika tidak berhasil, mereka meninggalkan mereka dan mencari pasangan lain. Meskipun orang Kalasha diyakini sangat miskin dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, namun kebanyakan dari mereka terlihat selalu tertawa dan menari dalam menghadapi masalah mereka.

  1. Suku Maori

Orang-orang Maori ditemukan di Selandia Baru, tetapi berasal dari Polinesia. Suku Maori memiliki gambaran kecantikan yang disebut moko, yakni tato di wajah. Yang memiliki banyak arti dan dianggap sebagai tanda keindahan dalam budaya Maori. Itu berasal dari zaman kuno ketika tato dianggap sebagai tanda kekuasaan dan status dan bagian kepala dianggap sebagai bagian tubuh yang paling suci. Awalnya hanya untuk pria pada usia pubertas untuk menarik wanita. Lama kelamaan, wanita juga ditato namun tidak seluas pria. Bagi wanita, tato yang dipilih harus memiliki makna tertentu, yang menandakan identitas individu. Jenis tato lain untuk wanita yang dianggap sebagai “lambang kecantikan” adalah membuat bibir berwarna biru. Bibir biru ini berkontribusi banyak pada kecantikan mereka. Tato di mulut, bibir, atau dagu paling populer dan itulah yang menarik perhatian pria pada wanita Maori ini.

By admin

RSS
Follow by Email