Berita Trend Masa Kini.com – Ahli agama dari Komisi Fatwa MUI Muhammad Amin Suma dan ahli bahasa dari Universitas Mataram, Mahyuni, menjadi saksi pada sidang ke-10 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka menjelaskan pidato Ahok tentang Surat Al-Maidah dari sisi agama dan bahasa.

Ada empat saksi yang pada awalnya akan dimintai keterangan yaitu ahli agama Islam dari MUI Prof Dr Muhammad Amin Suma, ahli bahasa dari Universitas Mataram Mahyuni, ahli hukum pidana Dr Mudzakkir dan Dr H Abdul Chair Ramadhan. Namun, hanya Amin dan Mahyuni yang memberi saksi. Sedangkan Mudzakkir dan Abdul batal dihadirkan di meja hijau.

Baca juga : SBY Mengatakan Jangan Tergoda Oleh Iming-iming Uang Haram di Pilgub DKI

Amin dan Mahyuni bersaksi dalam sidang yang dipimpin oleh Dwiarso Budi Santiarto di Auditorium Kementan, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, pada tanggal 13 Februari 2017.

Dalam persidangan Amin menjadi saksi pertama yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Majelis hakim juga menanyakan kata-kata ‘dibohongi dan dibodohi’ dalam pidato Ahok yang menjadi masalah.

Menurut Amin, Al Quran tidak pernah membohongi siapapun. Amin mengatakan pada umumnya tafsir Al Quran itu bisa berbeda-beda. Oleh sebab itu ada beberapa ulama yang melarang untuk penerjemahan dari Al Quran. Amin menegaskan yang boleh menafsirkan Alquran hanya umat muslim.

Amin juga menceritakan tentang kisah dan latar belakang turunnya Surat Al-Maidah ayat 51. “Salah satunya terkait tentang salah seorang yang berpura-pura mengaku memeluk agama Islam, padahal dia tidak. Namanya Abdullah bin Ubai bin Salul,” ungkap Amin yang usai menjadi saksi dan menyerahkan sebuah buku kepada hakim.

Setelah Amin, ahli bahasa dari Universitas Mataram Mahyuni menjadi saksi kedua pada sidang Ahok. Masyuni menjelaskan tentang momen pidato Ahok di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, pada tanggal 27 September 2016.

Menurut Mahyuni. Ahok berbicara di luar konteks pada saat menyebut Surat Al-Maidah ayat 51. Pernyataan Ahok disebut sudah melenceng karena Ahok berbicara Al-Maidah saat kunjungan kerja untuk memanen ikan kerapu. Penyebutan Surat Al-Maidah ini, disebut Mahyuni, berkaitan dengan Pilkada. Ahok dianggap memiliki maksud pada saat menyampaikan ayat Alquran di hadapan warga.

By admin

RSS
Follow by Email