BERITA TREND MASA KINI – Senin (8/7/2024) Badan Pangan Singapura merilis kerangka peraturan yang menetapkan pedoman untuk impor 16 jenis serangga yang telah disetujui sebagai makanan. Beberapa jenis belalang, ngengat, dan jangkrik tertentu mungkin akan muncul di rak supermarket dan meja restoran Singapura setelah pemerintah menyetujui impor serangga dan produk serangga untuk konsumsi manusia dan pakan ternak.

Serangga, yang dahulu hanya dianggap sebagai makanan baru atau makanan yang mampu bertahan hidup, kini semakin dikenal karena memiliki manfaat kesehatan. Ketika sistem pangan global menghadapi tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, serangga menawarkan solusi yang menjanjikan karena dampak lingkungannya yang rendah dan profil nutrisinya yang mengesankan.

Serangga yang dapat dimakan kaya akan nutrisi penting, menjadikannya tambahan yang berharga untuk makanan apa pun. Mereka sangat kaya akan protein, sering kali mengandung kadar per gram yang sebanding atau lebih tinggi dibandingkan sumber daging konvensional seperti daging sapi atau ayam. Protein sangat penting untuk pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, dan kesehatan secara keseluruhan. Serangga juga menyediakan asam amino esensial, yang merupakan bahan penyusun protein yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh kita.

Selain itu, serangga merupakan sumber lemak sehat, termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6, yang penting untuk fungsi otak dan mengurangi peradangan. Mereka juga mengandung mineral penting seperti zat besi, seng, dan kalsium, yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari transportasi oksigen hingga kesehatan tulang.

Berikut contoh serangga yang dapat dimakan yang dikonsumsi di berbagai budaya di seluruh dunia:

  1. Jangkrik

Jangkrik adalah salah satu serangga yang dapat dimakan yang paling banyak dikonsumsi secara global. Mereka sering dipanggang, digoreng, atau digiling menjadi tepung. Jangkrik kaya akan protein, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral.

2. Mealworms

Mealworms adalah larva kumbang gelap dan merupakan serangga populer lainnya yang dapat dimakan. Mereka bisa dimakan utuh, dipanggang, atau digiling menjadi tepung. Mealworm juga tinggi protein dan mengandung lemak serta nutrisi bermanfaat.

3. Belalang

Belalang dinikmati di banyak belahan dunia, khususnya di Amerika Latin dan Afrika. Mereka biasanya digoreng atau dipanggang dan dihargai karena teksturnya yang renyah dan rasa pedasnya. Belalang adalah sumber protein dan mineral penting yang baik.

4. Semut

Spesies semut tertentu dapat dimakan dan dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Mereka bisa dimakan mentah, dipanggang, atau digunakan untuk membumbui masakan. Semut dikenal karena rasanya yang tajam dan kaya akan protein serta asam format, yang mungkin memiliki khasiat obat.

5.Ulat Sutera

Ulat sutera terutama dibudidayakan untuk produksi sutera, namun juga dikonsumsi sebagai makanan di beberapa negara Asia. Mereka bisa direbus, digoreng, atau digunakan dalam sup. Ulat sutera kaya akan protein dan mengandung lemak serta vitamin bermanfaat.

6.  Jangkrik

Jangkrik adalah serangga besar yang muncul secara berkala dan dikonsumsi di beberapa budaya, khususnya di Asia. Mereka sering digoreng atau direbus dan dihargai karena teksturnya yang seperti daging dan kandungan proteinnya yang tinggi.

7. Rayap

Rayap dikonsumsi di beberapa bagian Afrika, Amerika Selatan, dan Asia. Mereka bisa dimakan mentah atau dipanggang dan dihargai karena rasanya yang pedas. Rayap kaya akan protein, lemak, dan berbagai nutrisi.

Contoh-contoh ini menggambarkan keanekaragaman serangga yang dapat dimakan dan manfaat nutrisinya. Meskipun konsumsi serangga mungkin tidak tersebar luas di seluruh wilayah, serangga ini telah menjadi bagian dari pola makan tradisional selama berabad-abad.

Dan berikut adalah beberapa contoh serangga yang dianggap berbahaya atau beracun bagi manusia sehingga dilarang atau sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi. :

1. Semut Api

Semut api dikenal karena perilaku agresif dan sengatannya yang menyakitkan. Mengkonsumsi semut api dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah dan komplikasi kesehatan.

2. Ulat Tertentu

Meskipun sebagian besar ulat tidak berbahaya, beberapa spesies bisa menjadi racun. Misalnya ulat dari genus Lonomia yang ditemukan di Amerika Selatan dapat mengeluarkan racun yang menyebabkan pendarahan hebat dan kerusakan organ.

3. Kumbang Tertentu

Beberapa kumbang, seperti kumbang lepuh, mengeluarkan zat beracun yang disebut cantharidin. Menelan kumbang ini atau larvanya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kulit melepuh dan iritasi internal.

4. Ulat Jelatang

Ulat dari spesies ngengat tertentu, seperti Lonomia obliqua di Amerika Selatan, berbahaya karena durinya yang berbisa sehingga dapat menyebabkan reaksi parah dan bahkan kematian.

5. Serangga Pembunuh

Spesies serangga pembunuh tertentu dapat menularkan penyakit serius seperti penyakit Chagas melalui gigitannya. Memakan serangga ini berpotensi menyebabkan infeksi dan komplikasi kesehatan.

6. Lalat Tertentu

Beberapa larva lalat, seperti lalat bot, dapat menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan myiasis, suatu kondisi dimana larva tumbuh di dalam tubuh. Menelan larva ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

7. Laba-laba

Meskipun laba-laba adalah arakhnida, bukan serangga, beberapa budaya memang mengonsumsinya. Namun, spesies laba-laba tertentu bisa berbisa dan menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi.

By admin

RSS
Follow by Email