BERITA TREND MASA KINI – Pada tahun 1965, Robin Lee Graham yang berusia 16 tahun berangkat berlayar menjelajah mengelilingi dunia tanpa kru, hanya seorang diri dan ditemani oleh dua ekor kucing. Mereka berlayar selama 1.739 hari di laut seluas 30.600 mil laut. Pelayaran itu membuatnya dinobatkan sebagai orang termuda yang pernah berlayar mengelilingi dunia sendirian.

Graham berangkat berlayar dari California. Saat itu, ia berkata bahwa ia hanya ingin “sendirian dan menjelajah”. Ia muak dengan aturan-aturan di sekolah dan mendambakan kebebasan. Ia ingin melihat dunia dan menemukan jati dirinya, jadi ayahnya membelikannya sebuah perahu layar sepanjang 24 kaki yang ia beri nama “Dove.”

Tepatnya tanggal 21 Juli 1965, Graham berlayar. Ia pertama kali berlayar sendirian dari California ke Hawaii. Ia menetapkan Hawaii sebagai titik awalnya dan berangkat. Satu-satunya teman di atas perahu layar itu adalah dua anak kucing bernama Joliette dan Suzette yang diberikan kepadanya untuk menemaninya.

Perjalanan Graham tidaklah mudah dan ia mengalami banyak kesulitan. Angin kencang dari Samudra Hindia membuat layar sekocinya terbalik dan membuatnya hampir terjatuh ke laut, hampir merenggut nyawanya. Kapal layarnya juga nyaris bertabrakan dengan kapal uap besar di tengah malam. Karena mengalami kerusakan parah kapalnya harus diganti. Ia kemudian membeli sekoci Allied Luders sepanjang 33 kaki yang ia beri nama “Return of Dove” dengan uang yang diperolehnya dari National Geographic, yang telah mendokumentasikan perjalanannya.

Graham juga bergumul dengan kesepian, kesunyian, dan keputusasaan. Tentu, ia menemukan kebebasan yang dicarinya tetapi hampir kehilangan akal sehatnya saat melakukannya. Kesepian dan kelelahan begitu hebatnya hingga membuatnya hampir gila. Sepanjang perjalanan itu dia kehilangan Suzette yang tertinggal di Pago Pago dan Joliette tertabrak truk di Fiji. Tapi ia selalu menemukan kucing baru untuk menemaninya.

Saat berlayar di kepulauan Fifi, Robin bertemu Patti Ratterree, seorang wanita muda yang seperti dirinya sedang mencari makna hidup. Patti sedang menumpang truk menyeberangi Pasifik dari pinggiran kota California ketika ia bertemu Robin saat mencari tempat untuk tidur malam itu. Keduanya dengan cepat saling jatuh cinta dan memutuskan berlayar bersama di sekitar Pasifik selama lima minggu, hidup dari alam dan menikmati keindahan alam. Namun Robin telah berkomitmen untuk mengarungi dunia sendirian, akhirnya keduanya sepakat menempuh jalan masing-masing.

Seperti kata pepatah ‘Jodoh tidak akan jauh kemana’, kedua kekasih itu terus berpapasan di seluruh dunia dan ketika mereka bertemu kembali di sebuah desa nelayan di Afrika Selatan, mereka memutuskan untuk menikah. Tapi kemudian Graham menyelesaikan perjalanannya sendirian lagi. Patti sangat memahami tujuan Robin yakni memulai dengan seorang diri dan menyelesaikannya dengan seorang diri.

Graham berlayar dari Hawaii, mengarungi Samoa, Tonga, Fiji, Kepulauan Solomon, Australia, Afrika Selatan, Amerika Selatan, Karibia, hingga Panama. Dengan Patti yang terus mengikutinya dengan kapal dan pesawat.

Perlayaran terakhirnya adalah berlayar kembali ke California, Patti, keluarganya, dan banyak orang telah berkumpul untuk menyaksikan kepulangannya. Ia kembali  dengan utuh, ditemani oleh empat kucing untuk menemaninya sampai garis finis. Sekembalinya, ia berkata bahwa ia tidak akan melakukan pelayaran solo lagi. Dua bulan setelah kepulangannya, Patti melahirkan putri mereka, Quimby.

Graham dan Patti melanjutkan hidup di sebuah kabin kayu di pegunungan Montana. Ia kemudian menulis buku berjudul “Dove” tentang petualangannya di laut. Ia dan Patti memiliki anak lagi, seorang putra bernama Ben. Ia kemudian mengejar karier sebagai tukang bangunan dan pembuat furnitur.

By admin

RSS
Follow by Email