Rapat Mengevaluasi Kemenkum HAM, Yasonna Mengeluhkan Kelebihan Kapasitas LP

Beritatrendmasakini.comNews, Jakarta – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) menggelar rapat mengevaluasi pencapaian kinerja tahun 2017. Menkum HAM Yasonna Laoly yang memimpin rapat ini menyoroti mengenail kelebihan kapasitas lapas.

Pembukaan rapat evaluasi digelar di Gedung Graha Pengayoman, Kantor Kemenkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Kuninhan, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017) malam. Selain Yasonna, acara dihadiri juga oleh jajaran Dirjen dan Kakanwil Kemenkum HAM seluruh Indonesia.

Dalam rapat evaluasi membahaskan pencapaian kinerja Kemenkumham 2017. Ke depan, Kemenkumham menargetkan e-Govermment pada sinkronisasi koordinasi antar-Direktorat Jenderal Kemenkumham.

“Konsistensi kita apa komitmen mengenai e-Government mengenai pelayan publik yang semakin bertamah. Hari ini di pemasyarakatan, Hak kekayaan Intelektual, Imigrasi semua telah pelayanan online, tetapi ada beberapa harus dilakuakn evaluasi dan harus disempurnakan,” tutur Yasonna ketika membuka acara.

Yasonna memberikan penjelasan seluruh jajaran dirjen hingga kakanwil dikumpulkan dalam rapat evaluasi tahun ini. Dia ingin bisa mendapatkan masukan dan perbaikan sistem.

“Nanti hasilnya dibawa ke sidang komisi rekomendasi dan perbaikan, dalam rapat pleno ini kita juga melihat rekomendasi apa yang akan dilakukan,” tuturnya.

Kelebihan Kapasitas Lapas

Dalam kesempatan itu, Yasonna menyoroti mengenai kelebihan kapasitas di lapas atau lembaga pemasyarakatan (LP) yang masih menjadi kendala Kemenkum HAM. Anggaran yang sedikit tidak sebanding dengan penambahan warga binaan.

“Yang menjadi persoalan kita yaitu penambahan napi yang secara ratenya itu tinggi sekali, penambahannya begitu cepat, sehingga kita tidak mampu untuk mengimbangi tempat yang ada,” tutur Yasonna.

Pendapat Yasonna solusi over kapasitas yaitu dengan merevisi PP No 99 mengenai hak warga binaan dan lapas. namun usulannya masih belum diputuskan.

“Sekarang telah di sampai ke Setneg. Sekarang ini sehingga antara yang masuk dan keluar tidak sebanding. Ini begitu mengkhawatirkan, di samping kita selalu kekurangan anggaran,” ucap dia.

Yasonna menyampaikan anggaran Kemenkum HAM tahun ini tidaklah cukup untuk bahan makan warga binaan. Hal tersebut akibat dari penambahan jumlah napi.

“Tahun lalu kita telah mendapatkan tambahan ruangan, tetapi percepatan pertambahan jumlan napi begitu mengkhawatirkan,” ucap Yasonna.

By admin

RSS
Follow by Email