Beritatrendmasakini.com – News, Jakarta – KPK memangil sebanyak enam orang sebagai saksi dalam kasus proyek pengadaan e-KTP. Namun ada empat saksi yang tidak dapat hadir dalam panggilan KPK untuk tersangka Setya Novanto.
“Cyprus Anthonia, swasta, surat pemanggilan kembali ke penyidik, belum diterima oleh saksi. Deniarto, swasta, penyidik belum ada mendapatkan informasi terkait dengan alasanya ketidakhadiran saksi. Made Oka, swasta dan ibu rumah tangga Esther Riawaty Hari Sakti, surat keterangan yang diantarkan oleh pengacaranya,” ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
KPK, pendapat Febri, memang juga menggali keterangan dari pihak swasta. KPK ingin mendalami transaksi keuangan yang berhubungan dengan kasus e-KTP dan tersangka Setya Novanto.
Baca juga : Keterangan Sakitnya Setnov, KPK Belum Menerima Surat DPR
“Yang pasti memang ada beberapa saksi dari pihak swasta yang akan kita periksa dalam belakangan ini. Kita akan mendalami alur atau proses atau informasi-informasi yang terkait dengan transaksi keuangan, biak itu berhubungan dengan proyek KTP elektronik atau juga berhubungan dengan tersangka SN dan pihak pihak lain yang relevan,” tutur Febri.
“Jadi memang ada beberapa saksi yang meskipun saya tidak dapat menyebutkan secara spesifik yang akan kita periksa untuk mendalami persoalan transaksi keuangan tersebut,” pungkas Febri.
Pada kasus ini, Novanto disangkan berperan dalam proses perencanaan, pembahasan anggara, hingga pengadaan barang dan jasa dari tersangka lain, Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Ketika proyek bergulir, Novanto menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR. Megaproyek pengadaan e-KTP dikatakan merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun dari total nilai proyek sekitar Rp 5,9 triliun.
Novanto sebelumnya tidak mengakui telah menerima aliran dana dari kasus korupsi e-KTP dengan menyusul penetapannya sebagai tersangka. Novanto mengatakan sudah ada bantahan dari tersangka yang mengatakan dia tidak ada menerima aliran dana itu.
