BERITA TREND MASA KINI – Adalah wajar dan ada dalam diri kita masing-masing yaitu keinginan untuk menjadi yang terbaik atau teratas dan sifat kompetitif. Untuk anak kembar, sifat kompetitif dan keinginan untuk menjadi yang terbaik diantara keduanya bisa lebih kuat karena, bahkan sebelum mereka lahir ke dunia dan setelah dilahirkan, mereka harus berbagi segalanya. Kecemburuan dan persaingan diantara mereka jelas tidak dapat dihindari. Masalah kecemburuan yang sering ditemui diantara saudara kembar adalah perasaan tidak senang atau marah karena ingin memiliki apa yang dimiliki saudaranya.

Asal muasal persaingan dan kecemburuan yang terjadi pada kembar pada awalnya mungkin berasal dari kenyataan bahwa banyak orang, secara sengaja atau tidak sengaja sering membandingkan anak kembar satu sama lain. Meskipun kembar, baik itu identik atau tidak, nyatanya mereka adalah individu-individu yang terpisah dan berbeda. Adalah tugas orang-orang terdekat, bukan hanya tugas orangtua mereka untuk memahami fakta ini karena sangat bermanfaat untuk kesejahteraan mental si kembar.

Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan “persaingan yang sehat”. Persaingan yang sehat mendorong kita untuk berusaha lebih keras, mengerahkan upaya terbaik kita, dan memberi kita keinginan untuk berhasil. Namun apa yang terjadi bila yang terjadi adalah sebaliknya diantara saudara kembar? Terjadinya persaingan yang tidak sehat yang merusak hingga nyaris menghilangkan nyawa seseorang. Kisah saudara kembar perempuan Han mungkin adalah salah satu contoh yang tepat untuk kasus ini.

Si kembar Jenna Han dan Sunny Han,  lahir di Korea Selatan pada bulan April 1974, tetapi hidup terpisah sampai mereka berusia 3 tahun. Ibu mereka, Boo I. Kim, kemudian membawa mereka ke California, Amerika Serikat ketika mereka berusia 12 tahun. Ny. Kim bekerja sebagai pelayan, tetapi juga adalah seorang penjudi kelas berat, dia sering meninggalkan si kembar sendirian selama berhari-hari sementara dia pergi berjudi. Karena tidak lagi merasa mampu merawat mereka, Ny. Kim kemudian mengirim mereka untuk tinggal bersama paman dan bibinya pada tahun 1990, di Campo, sebuah kota California dekat perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Kedua gadis itu bertahan hidup dengan baik di sana dan bahkan menjadi siswi unggulan di sekolah. Mereka berdua lalu bekerja di restoran untuk sementara waktu, dan kemudian Sunny melanjutkan ke Universitas La Verne dengan beasiswa. Jeena terus bekerja di sebuah restoran, dan kemudian untuk mendapatkan uang untuk kuliah, dia memutuskan untuk mengambil kewarganegaraan AS dan kemudian bergabung dengan Angkatan Udara AS. Keduanya tumbuh terpisah dan dalam setahun hanya berbicara satu atau dua kali melalui telepon.

Terbeban oleh kerasnya kamp pelatihan, Jeena mencoba kabur dengan berpura-pura bahwa ayahnya sakit, dan ketika tipu muslihat itu gagal, dia mencoba mengaku sebagai lesbian. Angkatan Udara akhirnya mengalah dan membebaskannya. Sementara itu, Sunny, yang gagal mendapat nilai baik selama tiga semester sekolah, beasiswanya dicabut, putus kuliah dan mulai bekerja sebagai resepsionis. Jeena kemudian bekerja di kasino di Lakeside, California sebagai dealer blackjack dan menjadi pecandu judi, berhutang banyak, dan pada Januari 1996 mencoba bunuh diri. Untuk melunasi hutangnya, Jeena mencuri kartu kredit dan cek pribadi dari teman dan keluarga, untuk tujuan pemalsuan. Selanjutnya, dia ditangkap, dan kemudian dikeluarkan dari masa percobaannya.

Jeena kemudian pindah untuk tinggal bersama Sunny. Keduanya sering bertengkar, dan Jeena pernah mencuri mobil Sunny. Bahkan terjadi pertengkaran fisik pada Mei 1996, Sunny memukul Jeena, mematahkan hidungnya. Suatu hari Sunny ditangkap polisi karena dilaporkan telah mencuri kartu kredit milik temannya untuk berbelanja. Saat Sunny di penjara, Jeena mencuri mobil, kartu kredit, ID, dan tabungan Sunny. Jenna mendapatkan uang dengan membeli barang elektronik mahal dengan kartu kredit Sunny dan kemudian menggadaikannya. Setelah dibebaskan, Sunny mengajukan tuntutan dan Jeena kemudian dimasukkan ke penjara. Jeena dijatuhi hukuman 6 bulan.

6 bulan kemudian, keduanya hanya bertemu sekali dan Jeena menolak untuk membayar kerugian Sunny. Sekitar Oktober 1996, Jeena memberi tahu temannya bahwa dia ingin melukai atau membunuh Sunny, menawarkan uang kepada mereka dan menanyakan cara mendapatkan senjata. Namun tidak ada kesepakatan jadi tidak terjadi apa-apa.

Namun rupanya Jeena belum menyerah. Dia akhirnya berhasil merekrut dua remaja dibawah umur, John Sayarath, 15, dan Archie Bryant, 16 dan sebelum pergi ke apartemen Sunny, mereka pergi untuk membeli kantong sampah besar, lakban, benang, sarung tangan, Pine-Sol pembersih, dan majalah. Akhirnya, pada 16 November 1996, Bryant berpura-pura menjual majalah dan kemudian menerobos masuk ke apartemen Sunny, mendorong teman sekamar Sunny, Helen Kim ke lantai dan mengikatnya. Mendengar suara tersebut, Sunny kemudian menelepon polisi sebelum Bryant akhirnya menemukannya, menodongkan pistol ke arahnya dan juga mengikatnya.

Bryant membuat kedua wanita itu duduk di bak mandi. Ketika polisi datang, Bryant berhasil  ditangkap. Jeena dan Sayarath, yang menunggu di dalam mobil, lalu kabur dari tempat kejadian. Namun tidak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian untuk menangkap Jeena dan Sayarath. Keduanya ditangkap ketika mengembalikan mobil sewaannya hanya setengah jam dari perbatasan Meksiko.

Setelah hampir satu tahun di penjara menunggu persidangan, Jeena Han diadili karena konspirasi untuk melakukan pembunuhan, dua tuduhan perampokan, kepemilikan senjata api, dan dua tuduhan penjara atas kasus pemalsuan. Bryant dan Sayarath juga diadili sebagai komplotan.

Sementara Jenna mendekam di penjara, Sunny memanfaatkan kisahnya untuk tampil di acara bincang-bincang termasuk menerima $ 10.000 sebagai imbalan. Di acara tabloid TV, Sunny mengatakan dia yakin Jeena tidak pernah bermaksud membunuhnya, tetapi di pengadilan dia memberikan kesaksian yang sama sekali berbeda dan sangat memberatkan Jenna.

Pada hari pertama persidangan, Sunny terlihat tenang. Namun, pada hari ketiga, Sunny tampak kusut dan tidak dapat berbicara atau berjalan dengan baik. Sunny kemudian mengungkapkan bahwa dia berdebat dengan ibunya malam sebelumnya di telepon, serta putus dengan pacarnya, kemudian mencoba bunuh diri dengan overdosis beberapa lusin pil tidur. Persidangan berlangsung tanpa kehadiran Sunny.

Jeena berargumen bahwa dia tidak pernah ingin membunuh Sunny tetapi hanya untuk menakut-nakutinya dan mendapatkan kembali barang-barangnya. Namun pada November 1997, Jeena dinyatakan bersalah dengan tuduhan konspirasi pembunuhan. Sunny dan ibu mereka sama-sama meminta keringanan hukuman, tetapi pada Mei 1998, Jeena menerima hukuman maksimal 25 tahun hingga penjara seumur hidup. Tiga hari setelah vonis, Jeena kembali mencoba bunuh diri dengan menegak sekepal obat penghilang rasa sakit yang dia miliki di selnya.

Jeena Han menjalani masa hukumannya di Fasilitas Wanita California Tengah di Chowchilla yang terletak di dekat Fresno, dan akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat pada tahun 2020.

By admin

RSS
Follow by Email