BERITA TREND MASA KINI – Jasad Suster Abhaya ditemukan di sebuah sumur di Biara St. Pius X di Kottayam, Kerala, pada tanggal 27 Maret 1992. Kasus tersebut awalnya dianggap sebagai kasus bunuh diri. Namun karena protes dan unjuk rasa yang menolak pernyataan penyebab meninggalnya biarawati muda gereja katolik itu terus bermunculan dan mendesak pihak kepolisian India untuk menyerahkan kasus itu kepada Biro Investigasi Pusat (CBI) sehingga terkuaklah plot-plot ‘mengejutkan’ yang melibatkan beberapa oknum gereja dan seorang pencuri.

Pembunuhan Suster Abhaya adalah  salah satu kasus pembunuhan paling terkenal dan berlarut-larut di India. Suster Abhaya, seorang biarawati muda berusia 21 tahun, ditemukan tewas di sumur sebuah biara tempat tinggalnya. Sejak kasus kematiannya diserahkan ke Biro Investigasi Pusat (CBI) pada tahun 1993, terungkap sebuah rahasia ‘kotor’ yang terjadi di dalam biara tersebut.

CBI mampu mengungkap rahasia kotor yang terjadi di dalam gereja yang diduga menejadi penyebab sebenarnya kematian Suster Abhaya adalah berdasarkan kesaksian dari salah satu saksi kunci yakni Adakka Raju. Raju adalah seorang pencuri kelas teri yang dalam pernyataannya kepada CBI, mengatakan bahwa ketika ia hendak mencuri sesuatu di dalam kompleks biara, ia melihat Pastor Thomas M Kottoor dan Jose Poothrikkayil menaiki tangga di sisi belakang biara pada dini hari saat kejahatan itu dilakukan.

Setelah pernyataannya itu, Raju mendekam di penjara selama 58 hari karena tindakan pencobaan pencurian. Lalu ketika persidangan dimulai pada bulan Agustus 2019, pada hari ketiga, Raju yang datang sebagai salah satu saksi mengatakan kepada pengadilan bahwa ada ‘oknum ofisial’ yang telah mengancam dan menekannya untuk ‘mengakui kejahatan yang tidak pernah dilakukannya’. Ia menambahkan bahwa oknum tersebut juga berusaha menyuapnya dengan Rs 2 lakh jika ia mengakuinya. Namun, selama persidangan yang berlangsung selama setahun, Raju tetap pada pendiriannya, dengan menyatakan di pengadilan apa yang telah ia katakan kepada detektif CBI.

Lalu siapakah Pastor Thomas M Kottoor, Pastor Jose Poothrukkayil dan Suster Shepy dan apa hubungan mereka dengan kematian Suster Abhaya? Pastor Thomas Kottoor, adalah guru yang mengajar psikologi dan demikian pula Pastor Jose Poothrikkayil. Keduanya merupakan guru Suster Abhaya sendiri. Sementara Suster Shepy adalah sesama biarawati yang tinggal di biara yang sama.

Berdasarkan penyelidikan CBI mengungkapkan bahwa pada dini hari sebelum dibunuh, Suster Abhaya bangun untuk berdoa, selesai berdoa ia pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Rupanya disana ia mendengar suara-suara dari salah satu kamar dan menemukan Pastor Thomas M Kottoor, Pastor Jose Poothrukkayil dan Suster Shepy tengah terlibat dalam kegiatan seksual. Karena takut rahasianya terungkap, ketiganya lalu membunuh dan membuang jasad Suster Abhaya ke dalam sumur. Setelah dikuburkan dengan tergesa-gesa, pakaian, dan buku catatan harian Suster Abhaya langsung dibakar dan dimusnahkan semuanya.

Penyelidikan dan temuan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh CBI akhirnya sanggup menjerat ketiga tersangka dalam kasus pembunuhan Suster Abhaya. Pastor Kottoor pada akhirnya mengaku memiliki hubungan terlarang dengan Suster Sephy dan seseorang lainnya. Suster Shepy juga mengakui aktivitas seksual yang dimaksud.

Dr Lalithambika Karunakaran dan Dr P Rema adalah bagian dari tim medis yang memeriksa terdakwa, Sister Sephy, pada 2008. Dalam temuan mereka, tim medis menyatakan bahwa Suster Sephy telah menjalani hymenoplasty, prosedur untuk memperbaiki selaput dara. Akibatnya, kedua dokter yang hadir dalam pengadilan sebagai saksi mengatakan bahwa; “tidak ada keharusan bagi seorang biarawati, yang diwajibkan masih perawan, untuk menjalani hymenoplasty kecuali ia sering melakukan hubungan seksual lewat vagina.”

Setelah pertarungan hukum yang panjang, pengadilan khusus CBI di Thiruvananthapuram menjatuhkan hukuman kepada Pastor Thomas Kottoor dan Suster Sephy pada bulan Desember 2020. Mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan dan pemusnahan barang bukti. Namun, Pastor Jose Puthrikayil dibebaskan karena kurangnya bukti.

By admin

RSS
Follow by Email