BERITA TREND MASA KINI – Kisah tentang Lady Godiva adalah kisah terkenal yang tidak sepenuhnya berdasarkan fakta sejarah. Tidak ada bukti sejarah konkret yang mendukung kisah seorang wanita bangsawan Inggris dari abad ke-11 yang rela ‘mengorbankan’ kehormatannya demi rakyat jelaya yang dikasihinya. Meski demikian kisah yang kemungkinan berasal dari mitos atau legenda ini sangatlah menarik untuk disimak dan ada pelajaran moral berharga di dalamnya.
Godiva, adalah versi Romawi dari nama Inggris Kuno Godgifu atau Godgyfu, yang berarti karunia Tuhan. Godiva adalah seorang wanita bangsawan di Inggris abad ke-11, yang menikah dengan Leofric, Earl of Mercia seorang penguasa tanah yang disegani. Di bawah kekuasaan Leofric, warga yang tinggal di tanah miliknya dibebani pajak yang besar. Godiva, yang tergerak oleh penderitaan para warga, memohon kepada suaminya untuk mengurangi pajak. Leofric yang sebenarnya enggan melakukannya, memberikan persyaratan jika Godiva mau berkuda dengan telanjang di jalan-jalan kota Coventry pada tengah hari, dia akan mengabulkan permintaan itu.
Atas dasar rasa belas kasihnya kepada warga Coventry, Godiva mengatasi rasa takutnya dan dia menerima tantangan Lord Leofric. Sebelum melakukannya, ia memerintahkan para warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menutup rapat semua jendela dan pintu. Ia juga meminta kepada para warga untuk menutup mata selama perjalanannya.
Godiva membiarkan rambutnya yang panjang terurai untuk menutupi auratnya seperti jubah. Lalu ia menaiki kudanya yang sudah menunggu. Kemudian ia berkuda melalui jalan-jalan yang sunyi tanpa terlihat oleh orang-orang. Para warga mematuhi perintahnya karena rasa hormat mereka kepadanya.
Hanya ada seorang pria, bernama Tom, yang tidak dapat menahan godaan untuk mengintip Godiva. Ia membuka teralis jendelanya, tetapi sebelum ia dapat memuaskan pandangannya, ia menjadi buta. Mungkin dari kisah ini lalu muncul istilah ‘Peeping Tom’ atau Tom si pengintip.
Setelah cobaan beratnya selesai, Godiva kembali kepada suaminya. Lord Leofric memenuhi janjinya untuk menghapuskan pajak yang berat. Menurut Polychronicon karya Ranulf Higden, Leofric membebaskan warga dari semua pajak kecuali pajak untuk kuda.
Kisah keberanian dan pengorbanan Lady Godiva telah menjadi legenda terkenal, yang sering dirayakan dalam seni, sastra, dan budaya populer. Sebagai contoh sebuah festival musik selama tiga hari yang diadakan setiap tahun di War Memorial Park, yang dinamai berdasarkan namanya, yakni Godiva Festival.