BERITA TREND MASA KINI – Urusan mencari jodoh atau perkencanan masa kini semakin mudah diakses, nyaman dan menjamur sejak hadirnya aplikasi-aplikasi online dating atau kencan daring. Bagi kebanyakan single atau lajang, berkencan adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Dan aplikasi-aplikasi kencan daring menjadi andalan dan pilihan paling populer untuk para lajang. Entah itu untuk membangun hubungan dengan pasangan baru, atau kesempatan untuk bertemu orang baru, dan menjadi cara terbaik untuk bersosialisasi dan menghabiskan waktu.
Lonjakan “hormon bahagia” seperti endorfin atau adrenalin ketika seseorang yang kita anggap menarik menganggap kita menarik juga, bahkan menerima pujian darinya membuat kita menemukan kepercayaan diri dan pengakuan. Semua itu tentunya terasa menyenangkan, menggairahkan dan membuat ketagihan. Sebuah penelitian menyebutkan tujuh dari sepuluh lajang mengakui kecanduan berkencan merusak kesehatan mereka.
Untuk mengenali seperti apa itu kecanduan berkencan perhatikan tiga ciri-ciri berikut:
1. Berkencan diatas segalanya
Ketika pemikiran tentang kencan, pergi berkencan dan mencari satu kencan ke kencan berikutnya telah mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan Anda sehari-hari. Seperti Anda merasa tidak bisa hidup tanpanya. Tidak jarang untuk menemukan calon teman kencan menghabiskan hingga tiga hingga empat jam per hari. Ketika perilaku ini menjadi kebiasaan ini merupakan langkah menuju kecanduan kencan. Kecanduan kencan sanggup mempengaruhi performa Anda di tempat kerja, hubungan dengan keluarga dan teman-teman dan waktu yang Anda bersedia berikan untuk mereka dan masih banyak lagi.
2. Berdampak buruk pada suasana hati dan kepercayaan diri
Kencan yang menyenangkan dapat meningkatkan suasana hati dan membuat Anda merasa sangat berharga. Namun ketika kencan berakhir dengan buruk atau tidak sesuai dengan harapan, Anda akan merasakan yang sebaliknya. Kekecewaan, hilang percaya diri dan nilai diri dapat mempengaruhi suasana hati dan membuat Anda menjadi mudah tersinggung. Dalam jangka panjang itu bisa mengakibatkan depresi dan kecemasan.
3. Pemuasan semata
Kecanduan berkencan adalah ketika Anda kehilangan perspektif tentang gambaran yang lebih besar dan yang sebenarnya. Anda akan terus-menerus mencari teman kencan ke mana pun Anda pergi. Dan bahkan meskipun seseorang yang Anda temui tersebut sebenarnya tidak membuat Anda tertarik secara fisik atau emosional, namun Anda tetap mengajak mereka untuk berkencan hanya untuk memuaskan kecanduan berkencan semata.
4. Berkencan sebagai pelarian
Patah hati dan kekecewaan bukanlah hal yang menyenangkan, dan mendambakan distraksi dalam bentuk orang baru adalah hal yang wajar. Namun jika Anda terobsesi untuk menemukan calon teman kencan baru setiap kali kencan daring gagal, itu mungkin tidak sehat. Mengandalkan aplikasi kencan untuk membantu Anda move on setelah setiap patah hati atau penolakan hanya akan membuat Anda terjebak dalam lingkaran setan ketergantungan pada aplikasi kencan, yang bisa membuat Anda lebih rentan dalam jangka panjang.
Terlepas dari kecanduan yang dialami, mendapatkan bantuan untuk mengatasi kecanduan itu sangatlah penting karena dapat mengubah hidup dan bermanfaat bukan hanya untuk diri Anda sendiri namun juga bagi orang-orang sekitar Anda. Dan berurusan dengan kecanduan tidaklah mudah, itu memerlukan waktu, kesabaran, komitmen dan dukungan dari orang lain.
Untuk mengatasi kecanduan berkencan, Anda dapat mempertimbangkan untuk meminta bantuan dari support system yang Anda percayai, misalnya keluarga atau sahabat yang bersedia mendukung. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan terapi, misalnya Terapi Perilaku Kognitif (CBT) yang umumnya digunakan dalam pengobatan kecanduan. Anda pun harus membatasi akses Anda ke aplikasi kencan dan situs online untuk meminimalisir godaan untuk menggunakan aplikasi kencan atau mencari calon teman kencan online. Dan carilah hobi baru atau bentuk distraksi lainnya seperti berolah raga, quality time dengan keluarga atau bertemu teman.