Beritatrendmasakini.com – Gaya Hidup, Jakarta – Setya Novanto ketika dilakukan pemeriksaan oleh KPK selalu tertidur. Hal tersebut disampaikan oleh pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.
“Iya selalu tertidur, tidur terus-terusan. Waktu menunggu pemeriksaan, tertidur. Waktu ditanyakan oleh penyidik, tertidur juga,” ucap Fredrich di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/11) kemarin.
Penyakit selalu tiba-tiba tertidur di dunia medis dikatakan narkolepsi. Untuk dapat diketahui apakah Setya Novanto mengalami narkolepsi atau tidak, tentunya harus dilakukan pemeriksaan secara mendalam oleh dokter.
Namun secara umum, situs WebMD mengatakan ada 4 jenis gejala khas yang sedang dialami oleh pasien narkolepsi. Gejala khas pertama dan paling mudah terlibat yaitu kantuk yang begitu berat dan sering, umumnya terjadi pada siang hari.
Hal ini dikatakan sebagai excessive daytime sleepiness (EDS). Pengidap narkolepsi akan tetap merasakan kantung yang begitu ketika di siang hari, meski ketika malam kebutuhan tidurnya tercukupi.
Gejala kedua yaitu katapleksis atau pelemahan otot pada tubuh. Pelemahan oto tubuh ini terjadi secara mendadak dan dapat membuat pengidap narkolepsi merasa lemas dna kehilangan kontrol kepada tubuhnya.
Katapleksis yang terjadi bisa menyebabkan kesulitan berbicara, lemas tiba-tiba, hingga tidak dapat melakukan apapun. Kondisi ini biasanya timbul dikarena emosi yang begitu berat seperti perasaan kaget, tertawa atau emosi.
Gejala ketiga yaitu halusinasi. Halusinasi yang dialami oleh pasien narkolepsi biasanya bersifat visual dan terasa begitu nyata serta menakutkan.
Terakhir, pasien narkolepsi biasanya akan mengalami sleep paralysis atau di Indonesia dikenal dengan ketindihan. Hal ini dapat membuat kacaunya gelombang otak sehingga pasien akan terasa sadar tapi ternyata sedang bermimpi.
