Ahok Mengungkapkan Banjir Tinggal 80 Titik, Rata-rata 3 Jam Akan Surut

Berita Trend Masa Kini.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengapresiasi kinerja bawahannya yang cepat tanggap dalam mengatasi banjir di Jakarta. Ahok mengaku untuk saat ini sangat sulit untuk memprediksi kapan akan turun hujan di Jakarta.

“Sudah lumayan kemajuannya. Sekarang hanya tinggal 80 titik yang banjir dan daerah-daerah yang banjir pun rata-rata hanya 3 jam surut,” ungkap Ahok usai menemui pengungsi di Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017).

Baca juga : 1.600 Warga Telah Melapor ke Posko Relawan Ahok karena Tidak Bisa Mencoblos

“Kayaknya kita salah perhitungan ya, susah sih untuk menebak air sekarang ya. Kali Sunter tiba-tiba meluap begitu tinggi. Sekarang siapa bisa tebak hujannya kapan. Nggak ada musim. Tapi nggak apa-apa kita akan mengerjakan. Kata Pak Iskandar (Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Kementerian PUPR), air sampai dengan cepat,” ucapnya.

Terkait bantuan untuk pengungsi banjir, Ahok akan menyerahkan sepenuhnya kepada Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Satu hal yang Ahok tegaskan dalam hal bantuan pada pengungsi adalah ketersediaan air panas. Sebab, air panas sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi bayi yang menjadi pengungsi.

“Kalau bantuan, Pak Wali Kota itu sudah otomatis urus. Tadi saya juga melihat apakah ada tersedia air panas. Karena saya mendengar ada banyak bayi, makanya saya tanya tadi yang bawa bayi. Kalau bawa bayi kan bikin susu. Kalau bikin susu nggak ada air panas akan repot. Maka tadi saya memastikan cukup air panas atau tidak. Kalau perlu akan di pasang lagi dispenser supaya mereka bisa membuat susunya bayi. Kalau air dingin ya tidak bisa bikin susu. Itu saya khawatir bayi saja. Kalau orang dewasa sih enggak terlalu. Asal ada makanan oke. PMI juga bantu,” ungkap Ahok.

Sementara Kadis Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan yang ikut menemani Ahok mengatakan, pihaknya akan terus dalam mengupayakan untuk mempercepat pembuatan dinding turap di wilayah Cipinang Melayu. Dia juga menargetkan pengerjaan dinding turap akan selesai di bulan April 2017.

“Kita akan kejar terus, termasuk dalam pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh BBWSCC. Programnya akan kita kejar sama seperti kejadian di Bukit Duri. Ini juga tadi sudah disampaikan oleh BBWSCC bahwa Maret-April ini pun akan dikejar progresnya untuk penutupan sehingga air tidak akan meluap kemari,” tegas Teguh.

Dari data yang dimiliki oleh Teguh, ada kurang lebih 300 KK yang harus mengungsi akibat banjir di Cipinang Muara. Dia berjanji akan segera menyelesaikan tahap pembayaran lahan-lahan yang terkena imbas dari normalisasi Kali Ciliwung.

“Kalau di Cipinang Melayu info yang kita dapat ada sekitar 300 KK yang ngungsi sekarang ini. Tadi saya juga menyampaikan, kita akan kejar lahan-lahan yang akan kita normalisasi, segera kita realisasikan untuk pembayarannya,” imbuhnya.

By admin

RSS
Follow by Email