BERITA TREND MASA KINI – Pada bulan Juli 2023, Erin Patterson mengundang mantan suaminya Simon Patterson, yang masih berhubungan baik dengannya meski telah bercerai, kedua orang tua Simon atau mantan mertuanya Gail dan Donald Patterson, keduanya berusia 70 tahun, serta saudara perempuan Gail, Heather Wilkinson, 66 tahun, dan suaminya Ian Wilkinson, 68 tahun untuk jamuan makan siang sekaligus membahas beberapa masalah medis yang sedang dihadapinya dan meminta nasihat tentang cara menyampaikannya kepada anak-anaknya yang berusia 9 dan 14 tahun.
Simon yang merasa tidak nyaman dengan undangan makan siang itu mengirim pesan sehari sebelumnya kepada mantan istrinya Erin bahwa dia tidak dapat hadir, namun dia bersedia untuk berdiskusi perihal masalah kesehatan Erin lewat telepon. Erin membalas dengan menyatakan kekecewaannya dan berharap Simon berubah pikiran.
Setelah mengantar kedua anaknya untuk makan siang dan menonton film bersama seorang teman, Erin kembali kerumahnya untuk menyambut kedatangan tamunya, yakni Gail, Donald, Heather dan Ian. Dia telah menyiapkan hidangan daging sapi Wellington untuk para tamunya itu. Dia meletakkan hidangan steak yang dibungkus dengan kue kering, dengan pasta jamur cincang halus, bersama kentang tumbuk dan kacang hijau di empat piring makan besar berwarna abu-abu dan satu piring kecil berwarna lebih terang. Dia makan di piring yang lebih kecil. Heather dan Ian menghabiskan porsi mereka, sementara Gail memakan sekitar setengahnya dan memberikan sisanya kepada suaminya, Donald. Setelah makan, Erin memberi tahu bahwa ia telah didiagnosis menderita kanker setelah melihat benjolan di sikunya, dan meminta saran tentang apakah ia harus memberi tahu anak-anaknya. Kelompok itu berdiskusi dan berdoa untuknya.
Pasangan lanjut usia Patterson dan Wilkinson mulai diare dan muntah sepanjang malam di hari yang sama. Keesokan paginya, kedua pasangan itu menyadari bahwa mereka mengalami gejala yang sama setelah berbicara di telepon Pasangan Patterson memanggil ambulans untuk membawa mereka ke rumah sakit, sementara Simon Patterson membawa pasangan Wilkinson ke rumah sakit lain, karena masalah kapasitas.
Beberapa dokter dan ahli toksikologi menemukan bahwa gejala mereka mengindikasikan “sindrom toksin serius yang disebabkan oleh konsumsi jamur amanita phalloides,” yang juga dikenal sebagai jamur death cap. Kondisi mereka memburuk selama beberapa hari berikutnya.
Ketika mendengar bahwa Erin juga mengaku merasa tidak enak badan dan diare, Simon yang mengingat bagaimana keadaan kerabatnya, mendesak Erin untuk pergi ke rumah sakit. Namun meskipun sempat dibawa ke ruang perawatan darurat rumah sakit, Erin bersikeras mau pulang. Ia menolak untuk dirawat ataupun saran medis lainnya. Erin juga menolak gagasan untuk membawa anak-anaknya ke rumah sakit untuk diperiksa, dengan mengatakan bahwa ia telah menyingkirkan saus jamur karena anak-anaknya tidak menyukai sayuran tersebut. Dia juga terlihat emosional ketika diminta untuk membawa anak-anaknya, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki gejala dan ia tidak ingin mengeluarkan mereka dari sekolah.
Dokter memastikan bahwa Erin mengalami dehidrasi sedang dan tampaknya menderita penyakit gastrointestinal, tetapi tidak ada bukti klinis atau biokimia keracunan amanita atau konsumsi zat toksikologi lainnya. Ia dipulangkan pada tanggal 1 Agustus. Sementara Heather Wilkinson dan Gail Patterson dinyatakan meninggal pada tanggal 4 Agustus, dan Donald Patterson meninggal keesokan harinya. Ian Wilkison, satu-satunya yang selamat, diekstubasi pada tanggal 14 Agustus dan dipulangkan ke pusat rehabilitasi pada tanggal 11 September.
Kasus yang melibatkan Erin Patterson ini dengan menjadi berita utama di seluruh dunia. Kasus ini telah dibuka di Mahkamah Agung negara bagian Victoria pada hari Selasa (27/05/2025) dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar enam minggu.
Jaksa menuduh Patterson berbohong tentang diagnosis kanker sebagai kedok untuk makan siang, dengan sengaja meracuni tamunya, tidak memakan hidangan yang sama dengan mereka dan berpura-pura menderita gejala yang sama sesudahnya sebagai upaya menutup-nutupi.
Erin Patterson mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan pembunuhan dan satu tuduhan percobaan pembunuhan. Dia berulang kali membantah telah sengaja meracuni tamu-tamunya. Tim pengacaranya mengatakan bahwa dia sendiri memakan sebagian makanan itu dan memang benar-benar jatuh sakit, hanya saja tidak separah orang-orang lain di meja itu.
Dalam tahap penyelidikan, Erin mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia membeli jamur kering dari sebuah toko Asia yang tidak disebutkan namanya di daerah Monash, Melbourne, tetapi inspektur kesehatan tidak dapat menemukan bukti tentang hal ini. NamunĀ saksi ahli mengatakan kepada pengadilan bahwa jamur death cap terdeteksi di puing-puing yang diambil dari food dehydrator atau mesin pengering makanan yang dibuang Erin di tempat pembuangan sampah setempat. Dan pakar telekomunikasi Dr Matthew Sorell juga memberi tahu juri bahwa ponsel Erin terdeteksi di dekat area di Outtrim dan Loch, di wilayah Gippsland, tempat jamur death cap ditemukan.
Hingga kini kasus ini masih terus berlanjut untuk membuktikan dan memutuskan apakah Erin Patterson bersalah atau sebailknya atas kematian 3 orang setelah diundang ke jamuan makan siang dan menyantap hidangan yang dibuatnya sendiri.