Berita Trend Masa Kini — Pemerintah Iran menyatakan vaksin virus corona (Covid-19) produksi dalam negeri diperkirakan baru bisa digunakan pada Juli 2021.
Akan tetapi, vaksin itu baru bisa digunakan apabila hasil uji klinis pada Januari 2021 mendatang dinyatakan positif.
Dilansir Middle East Monitor, pada Sabtu (26/12), jika vaksin itu lolos uji klinis, Iran akan mengutamakan vaksinasi terhadap pasien yang berisiko tinggi.
“Empat perusahaan dalam negeri sedang bekerja membuat vaksin virus corona, dan mereka akan mulai melakukan uji klinis pada awal Januari,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Sima Sadat Lari.
Lari menyatakan saat ini Iran juga berupaya membeli vaksin Covid-19 melalui COVAX, yang merupakan lembaga binaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemerataan vaksin. Mereka juga tengah menjajaki membeli vaksin dari India, Rusia dan China.
Akan tetapi, mereka menyatakan saat ini satu-satunya hambatan yang menyulitkan mereka membeli vaksin dari luar negeri adalah sanksi yang diterapkan Amerika Serikat.
“Di samping masalah nilai tukar mata uang, Kementerian Kesehatan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mencari jalan keluarnya, dan dalam beberapa hari mendatang kami berjanji akan mengumumkan hasil penjajakan pembelian vaksin,” ujar Lari.
Kasus infeksi Covid-19 di Iran sampai saat ini tercatat mencapai lebih dari 1.12 juta orang, dengan jumlah kematian mencapai 54.500. Jumlah itu membuat Iran menjadi negara di kawasan Timur Tengah yang paling parah terdampak virus corona.