Road of Bones dibangun pada era Josef Stalin oleh tahanan politik, di mana seperempat juta orang tewas selama pembangunannya.
Rute di Yandex Maps—layanan pemeataan Rusia—menunjukkan jarak 1.900 km di jalan raya federal Kolyma melalui Ust-Nera.
Namun dua remaja tersebut memilih mengikuti Google Maps, yang menawarkan rute yang lebih pendek melalui Tomtor sejauh 1.733 km melintasi medan yang tertutup salju.
Padahal, menurut penyelidikan polisi, jalan itu sudah ditinggalkan pada tahun 1970-an. Setelah terjebak di jalan yang ditinggalkan, mereka menyalakan api kecil dan membakar ban agar tetap hangat.
Mereka diduga tidak dapat menggunakan ponsel mereka untuk menghubungi layanan darurat.
Tidak jelas kapan Sergey Ustinov meninggal, tetapi temannya tetap hidup selama beberapa hari sampai dia ditemukan oleh polisi setelah pencarian dilakukan.
“Seorang polisi mendatangi Tomtor, karena ada informasi bahwa mereka terlihat di sana,” kata pejabat Komite Investigasi Nadezhda Dvoretskaya.
Polisi mulai mencari dengan dua penduduk setempat, dan pada malam hari mereka menemukan mobil itu.
“Orang-orang itu mencoba untuk tetap hangat, dan membakar ban. Namun ternyata, mereka tidak bisa membuat api besar,” katanya.
Mereka juga tidak bisa melepas sisa ban pada mobil tersebut. Para remaja itu sebelumnya telah berkendara dari Magadan ke Yakutsk, dan sedang dalam perjalanan pulang.
Penduduk setempat terkejut karena mereka tidak memiliki pakaian hangat selama musim dingin di Siberia.
“Mereka orang kota,” kata seorang penduduk setempat. “Itu sebabnya mereka memakai sepatu kets.”
“Sekarang di sini sangat dingin, belum minus 60 derajat Celsius tapi di malam dan pagi hari suhunya minus 57 derajat Celsius, dan siang hari suhunya minus 51 derajat Celsius,” imbuh penduduk tersebut yang tidak disebutkan namanya.
Biasanya mobil dengan hanya satu orang tidak pernah keluar di musim dingin Rusia. Mobil yang keluar biasanya ditumpangi dua orang untuk mengantisipasi jika ada yang rusak.