7 Cara Ampuh Mencegah Anemia

Beritatrendmasakini.comGaya Hidup, Jakarta – Rasa lelah dan lemah selalu dianggap remeh bahkan dianggap sudah biasa. Padahal ini dapat menjadi gejala anemia. Anemia merupakan kondisi rendahnya jumlah sel dara merah (hemoglobin). Padahal hemoglobin mempunyai tugas sebagai pengikat oksifen dan mengedarkannya ke seluruh organ tubuh.

Rasa lelah dan lemah terasa karena organ tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Cara untuk mengatasi anemia juga tergantung dari penyebabnya. Ada juga anemia yang diakibatkan kurang asupan zat besi atau iron juga anemia yang keluar selama masa kehamilan. Tapi, apapun bentuknya anemianya, mencegah lebih baik dilakukan daripada harus mengobati.

1. Pada makanan mengandung zat besi

Pastikan zat besi terpenuhi dalam makanan. Konsumsi makanan mengandung zat besi bisa membantu mencegah anemia. Makanan ini misalnya daging dan kerang. Orang bisa memilih daging merah seperti hati sapi serta keluarga kerang-kerangan seperti kerang hijau atau udang. Selain daging dan kerang, sumber dari zat besi lainnya bisa diperoleh dari kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam dan kale.

2. Meningkatkan asupan vitamin C dan folat

Asupan makanan yang mengandung zat besi harus didukung dengan asupan vitamin c dan folat. Keduanya membantu tubuh dalam memaksimalkan penyerapan zat besi. Vitamin C didapatkan dari konsumsi paprika, kale, jeruk, stroberi, brokoli, bayam dan nanas. Sedangkat folat dapat diperoleh melalui bahan pangan yang sama termasuk jeruk dan sayuran hijau. Folat bisa juga ditemui pada pisang dan sereal yang difotrtifikasi.

3. Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12

dalam melakukan pencegahan anemia bisa dilakukan melalui konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12. Bukan hanya mencegah anemia, vitamin B12 memiliki fungsi untuk memaksimalkan penyerapan zat besi seperti halnya vitamin c dan juga folat.

Orang-orang bisa mengkonsumsi beberapa sumber pangan yang ada vitamin B12 antara lain, ikan salmon dan tuna, kerang-kerangan, produk susu seperti keju dan yogurt, telur, sereal fortifikasi dan produk kedelai seperti susu kedelai, tahu dan adamame.

4. Tahan untuk memberikan susu sapi kepada anak di bawah 1 tahun

William Sears dan Martha Sears serta beberapa dokter pediatrik melalui situs Ask dr Sears mengatakan Committee on Nutrition of the American Academy of Pediatrics memberikan masukan kepada orang tua untuk menahan pemberian susu sapi kepada bayi. Sebaiknya bayi diberikan susu sapi ketika berusia sudah di atas satu tahun.

5. Kombinasi makanan dengan baik

Masukan dalam asupan makanan yang diberikan tidak semata-mata dipilih salah satu kemudian dikonsumsi dengan berlebihan. Justru makanan bisa dikombinasikan demi memperoleh manfaat yang maksumal. Contoh kombinasi makanan yang bisa diaplikasikan seperti, spageti dengan daging ditambah saus tomat, daging dengan kentang, ayam didampingi dengan brokoli, lada dan tomat, buah segar dengan kimis.

6. Memasak menggunakan alat berbahan besi

Tidak ada salahnya memasak menggunakan alat masak berbahan besi. Asam pada makanan yang dimasak bisa mengikis zat besi pada alat masak. Salah satu bahan makanan yang asam, saus tomat, jika dimasak menggunakan wajan atau panci besi bisa membuat kandungan zat besinya meningkat. Bahan makanan asam yang lain misalnya seperti, anggur merah, cuka, perasan jeruk nipis atau lemon yang bisa meningkatkan kandungan zat besi dalam makanan olahan jika dimasak menggunakan alat berbahan besi.

7. Membuat roti dengan gandum yang kaya akan zat besi

Roti pada umumnya tidak banyak mengandung zat besi. Hal tersebut akibat dari penggunaan gandum yang rendah zat besi. Gandum yang tinggi dengan zat besi seperti amaranth yaitu sekitar 8 miligram per setengah cangkir dan quinoq sebanyak 9 miligram per setengah cangkir. Sedangkan pada gandum yang redah zat besi yaitu barley, sekitar empat miligram zat bsi per setengah cangkir. Sebaiknya membuat roti atau memilih mengonsumsi roti dengan campuran gandum yang tinggi akan zat besi.

By admin

RSS
Follow by Email